Badan Kesbangpol DIY Bina Ideologi Masyarakat Melalui Sinau Pancasila

Kabid Bina Ideologi dan Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol DIY, Djuli Sugiarto S.Sos., M.P., bersama Sihono HT dan Amelberga Dita Novirani. (Foto: Ilyasi)

YOGYAKARTA – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membina ideologi masyarakat melalui program Sinau Pancasila dan Sinau Bhinneka Tunggal Ika. Hasilnya tindak kriminalitas menurun dan wawasan kebangsaan meningkat.

“Setelah program Sinau Pancasila dan Sinau Bhinneka Tunggal Ika dilaksanakan, dampaknya tindak kriminalitas, khususnya klithih, dan gangguan keamanan di Daerah Istimewa Yogyakarta menurun,” ungkap Djuli Sugiarto SSos MP, Kabid Bina Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, saat menerima audiensi pengelola Tunggal.co di kantor Badan Kesbangpol DIY Jalan Tentara Rakyat Mataram Yogyakarta, Senin 26 Mei 2025.

Tunggal.co merupakan media siber atau portal berita pelaksana dan pengembang Pers Pancasila. Karya yang ditampilkan, baik itu tulisan, foto, grafis, video, dan lainnya bernilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan.

Produk jurnalistiknya diorientasikan untuk menghargai perbedaan, mengapresiasi kemanusiaan, menjaga persatuan, mengutamakan musyawarah, dan memuliakan keadilan. Tentunya dengan tetap menaati kode etik jurnalistik, undang-undang, peraturan, dan pedoman yang terkait dengan pers.

Dengan motto “Beda Tetap Satu” pengelola menyajikan sejumlah rubrikasi, yang isinya antara lain tentang agama kepercayaan, sosial kemanusiaan, pemuda olahraga, politik pemerintahan, hukum kriminal, pendidikan karakter, dan tokoh inspiratif pelaksana nilai-nilai Pancasila.

Baca Juga:  Merindukan Pemikiran Prof Mubyarto Mewujudkan Pembangunan Desa Pancasila

Didampingi Amelberga Dita Novirani dan Yulia Tri Wibawati, Kabid Bina Ideologi dan Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol DIY Djuli Sugiarto menjelaskan program Sinau Pancasila diselenggarakan 78 kali. Provinsi DIY terdiri dari 78 kapanewon (kecamatan), sehingga penyelenggaraan Sinau Pancasila di setiap kapanewon.

Sedangkan Sinau Bhinneka Tunggal Ika sebanyak 76 kali per tahun anggaran. Target peserta Sinau Pancasila difokuskan bagi masyarakat umum, sementara Sinau Bhinneka Tunggal Ika diprioritaskan bagi pelajar dan pemuda.

“Untuk narasumbernya, kami menghadirkan figur kompeten dari DPRD, akademisi, TNI/Polri, dan para praktisi,” jelas Djuli Sugiarto. Pihak Badan Kesbangpol DIY juga mengundang wartawan utama untuk menjadi narasumber baik untuk program Sinau Pancasila maupun Sinau Bhinneka Tunggal Ika.

Pendiri Tunggal.co, Sihono HT mengapresiasi pelaksanaan program Sinau Pancasila dan Sinau Bhinneka Tunggal Ika di DIY. Apa yang dijalankan Badan Kesbangpol DIY itu sejalan dengan program Persatuan Wartawan Indonesia. Saat ini PWI melalui Direktorat Pers Pancasila sedang merancang modul wawasan kebangsaan sebagai implementasi dari Pers Pancasila dan membangun Grha Pers Pancasila di Yogyakarta.

Baca Juga:  Pelajar Pancasila, Keliling Kandang, Melukis Sapi

Sebagai warga Yogyakarta dan diamanahi sebagai Direktur Pers Pancasila PWI Pusat, Sihono HT, menawarkan Badan Kesbangpol DIY berkolaborasi untuk menyelenggarakan diklat Pembuatan Karya Jurnalistik Berwawasan Kebangsaan. Karya jurnalistik itu berupa teks (berita), gambar (foto), suara dan gambar (video), serta grafik data (grafis). Sedangkan berwawasan kebangsaan itu fakta atau kejadian yang bernilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan.

Pelaksanaan pembuatan karya jurnalistik berwawasan kebangsaan itu sebagai pengembangan dari Sinau Pancasila dan Sinau Bhinneka Tunggal Ika. Jadi setelah belajar, Ahli Pers Dewan Pers itu berharap masyarakat, khususnya anak-anak muda, terus berkarya dan berbagi. Menyebarkan karyanya melalui berbagai platform media. (Ilyasi)

Tinggalkan Komentar