BANYUMAS – Es kelapa muda, air kelapa muda di mana-mana jadi primadona. Di Jalur Rawalo-Wangon jumlah pedagang es kelapa muda dan air kelapa muda jumlahnya mencapai belasan. Titik paling banyak pedagang ada di Margasana. Menyatu dengan kios jualan dawet.
Tiap pedagang kelapa muda menyediakan 20 hingga 30 butir kelapa muda. Bila habis, pasokan segera tiba. Di sekitar Wangon meski tak serapat di Margasana, ada warung es kelapa muda cukup sederhana milik Dede Ali, warga Panggang, Wangon. Warung Dede terbilang laris.
“Syukur begini jualannya. Cuma air kelapa murni, es batu, tambah gula jawa. Satu plastik isi satu gelas cuma Rp 3 ribu,” kata Dede yang mengaku asli Tasikmalaya.
Penjualan kelapa muda memang menanjak pesat semenjak pandemi. Para pedagang kelapa muda bertebaran merata di berbagai kota. “Kalau jualan es kelapa muda sih sudah lama. Tidak hanya saat pandemi. Dulu di Tangerang saja 10 tahun jualan seperti ini. Kalau di sini lama. Sebelum pandemi sudah jualan,” kata Dede kepada wiradesa.co Sabtu 9 Juli 2022 di warungnya di Jalan Raya Klapagading, sekitar 800 meter timur lampu pengatur lalu-lintas Klapagading, di sisi utara jalan.
Harga satu kelapa muda utuh, dibanderol Rp 7500. Dede mengambil margin untung sedikit. Pasalnya dari pemasok satu butir kelapa muda dilepas Rp 5000 terkadang Rp 4500 tergantung ukuran besar kecilnya.
“Banyak yang cocok. Kelapa muda yang dijual diusahakan ketebalan dagingnya pas. Tidak terlalu tipis tapi tak terlalu tua juga. Jadi meski beli utuh belum dibobok di sini, banyak pembeli berani bawa pulang,” katanya sembari menyebut angka pasti berapa butir kelapa muda yang dijual tak pernah dihitung. Hanya saja sekali pasok sekitar 100 butir kelapa muda diantarkan ke warung. Kelapa muda diambil dari wilayah sekitar.
“Para pembeli berasal dari sekitar Wangon. Sesekali pembeli dari orang yang lewat. Barusan orang dari Kebumen yang beli kebetulan lewat wilayah Wangon,” imbuhnya. (Sukron)