SUMENEP – Ekonomi boleh terpuruk akibat pandemi namun masyarakat di Tanah Air sedikit demi sedikit mulai bangkit. Tetap bergerak, melawan ataupun untuk bertahan, seperti yang dilakukan Miza Abror, Holis, Gianto, Imam dan Dani asal Desa Bataal Barat, Kecamatan Ganding, Sumenep.
Kelima pemuda tersebut membuat usaha kecil-kecilan Tahu Nyuss sejak satu bulan yang lalu. Untuk modal awal mereka berpatungan, guna membeli kontainer tempat untuk jualan juga alat-alat lain yang diperlukan.
“Kami coba jualan ini, salah satunya untuk bertahan di masa pandemi. Awal membuka usaha patungan. Begitu sudah terkumpul semua patungannya baru membeli kontainer sebagai tempat jualan dan alat-alat lainnya yang diperlukan,” kata Miza Abror, saat dihubungi Wiradesa.co Kamis 18 Maret 2021.
Meski baru buka, usaha mereka bisa dikatakan ramai pembeli. Boleh jadi karena rasanya gurih dan murah. Harga perporsi dari Rp5000 – Rp10.000. “Harga perporsinya beda-beda. Ada Rp5000, Rp8000 dan Rp10.000. Masing-masing harga beda-beda banyaknya,” katanya.
Berjualan tahu dipilih mereka, karena bahan mudah didapatkan dan mudah pengolahannya. Untuk cara menggoreng hingga campuran bumbu, mereka pelajari dari chanel Youtube. Dalam waktu seminggu belajar, rasa yang enak bisa didapat.
Tempat mereka jualan berada di Jalan Raya Gua Payudan, Desa Ketawang Larangan, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep. Kalau dari Toko Tingkat Pasar Ganding, jarak Tahu Nyuss sekitar 120 meter ke arah barat, di kiri jalan. (Syarifuddin)