Desa Jombang Lumbung Padi Kabupaten Jember

Kades Jombang Sugeng Sutrisno. (Foto: Wiradesa)

JEMBER – Desa Jombang sampai sekarang masih menjadi lumbung padi Kabupaten Jember, Jawa Timur. Dengan area persawahan lebih dari 222 hektar dan pengairan irigasi bangunan Belanda, desa ini penghasil beras berkualitas bagus.

Masalah pertanian menjadi perhatian utama Drs Sugeng Sutrisno saat menjabat sebagai Kepala Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karena persoalan sawah ini berkait langsung dengan kesejahteraan masyarakat desa yang dipimpinnya.

Selain masalah pertanian, Sugeng Sutrisno yang dilantik menjadi Kades Jombang pada 23 Oktober 2019 juga telah membangun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang antara lain memiliki unit usaha budidaya ikan nila. Ada belasan kolam ikan yang dikelolanya.

Saat ini ia sedang membangun sebuah kolam pemancingan dan kafe. Selain dijual, ikan nila hasil budidaya bisa ditampung di kolam tersebut sebagai wahana hiburan bagi banyaknya masyarakat desa yang hobi memancing.

“Alhamdulillah masyarakat selalu antusias dalam program-program yang diusung desa. Keterlibatan masyarakat sangat membantu perkembangan desa. Besok ini kita ada rapat bersama seluruh jajaran aparat desa, RT maupun RW untuk menentukan penerima bantuan bagi keluarga yang kurang mampu,” ujar Sugeng Sutrisno, saat ditemui Wiradesa.co di Balai Desa Jombang, Kamis 11 Januari 2023.

Baca Juga:  Lewat Program 'Mana Kebunmu' Warga Jatimulyo Dimotivasi Agar Terus Menanam

Suami Siti Chusnul Khotimah ini bertekad ingin mengabdi, memberdayakan dan membangun desa. Komitmen ini yang membuatnya dipercaya oleh masyarakat untuk menjadi pemimpin di desanya.

Desa Jombang adalah wilayah yang luas dengan hamparan sawah. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Jombang terkenal sebagai lumbung padi di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Sebagai kawasan lumbung padi, Desa Jombang terdapat area sawah padi seluas 222 hektar. Pengairan yang rapi warisan Belanda membuat padi dari Desa Jombang berkualitas bagus dan menjadi pemasok bahan pokok di berbagai wilayah di Jawa Timur.

Sawah ini menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Desa (PAD) yang besar. Adanya lahan pertanian juga membuka banyak sekali lapangan kerja untuk masyarakat desa. Selain itu Desa Jombang juga dikenal dengan banyaknya para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Mulai dari pengusaha cemilan khas, batik, dan usaha perkebunan.

“Kami ingin membangun desa menata umat,” jelas Kades Jombang Sugeng Sutrisno dengan antusias saat berbincang dengan Wiradesa. Alumni S1 Keguruan STKIP Lumajang. Kemudian ia menjadi Guru PNS di SMP Negeri 02 Kencong, Jember.

Baca Juga:  Keunggulan Beras Hasil Cetak Sawah Cerdas Air Dibandingkan dari Hasil Sawah Biasa: Rasanya Lebih Enak

Kesungguhan Sugeng Sutrisno menghantarkan Desa Jombang sebagai salah satu dari lima desa yang terpilih dari Kabupaten Jember dalam Program Desa Berdaya Jawa Timur. Dalam masa kepemimpinannya ia berupaya menciptakan situasi kerja yang nyaman bagi para stafnya, sehingga bisa menghasilkan kinerja yang maksimal.

“Saya berharap para staf desa bisa maksimal dalam melaksanakan tupoksinya masing-masing. Yang saya keluhkan adalah banyak staf desa yang masih gaptek (gagap teknologi) sehingga kurang maksimal dalam mempromosikan desa di media sosial,” jelas Pak Kades yang lahir pada 16 Maret 1960. Terbukti saat Wiradesa memeriksa website desa yang difasilitasi oleh Pemkab Jember, ternyata isinya masih kosong.

Pak Kades memiliki hobi yang unik. Ia suka mengoleksi barang-barang klasik. Diketahui ia memiliki satu unit mobil Jeep Hartop dan lima buah sepeda unta yang sering ia bawa berguyup bersama masyarakat. Dengan guyup, gotong royong, maka pembangunan di desa akan terus berjalan. (M. Putera Yuniar Avicenna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *