KULONPROGO – Warga Ngipikrejo II Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Idul Adha 1446 Hijriyah (2025 M) menyembelih hewan kurban 3 sapi dan 8 kambing.
Daging hewan kurban tersebut dibagikan kepada 230 kepala keluarga di 4 rukun tetangga (RT) yang ada di wilayah Padukuhan Ngipikrejo II, meliputi RT 25, RT 26, RT 27, dan RT 28. Setiap RT ada koordinatornya untuk mendistribusikan daging hewan kurban kepada masyarakat.
Penyembelihan di halaman Masjid Baiturrohmah Ngipikrejo II, pada Jumat 6 Juni 2025, melibatkan bapak-bapak, ibu-ibu, dan para remaja. Mereka tampak kekompakannya, kebersamaannya dan kerukunannya.
Bapak-bapak mengatur dan mendata nama-nama siapa saja yang memperoleh pembagian daging hewan kurban dan siapa saja yang berkurban. Mereka membagi sesuai dengan syariat Islam. Sebagian tampak menyembelih sapi dan kambing, serta mengulitinya.
Sedangkan ibu-ibu menyiapkan konsumsi untuk semua yang terlibat pada penyembelihan dan pembagian atau distribusi daging hewan kurban. Ada minuman teh, air putih, snack, dan makan.
Sementara para remaja, membawa hewan kurban yang sudah disembelih untuk dikeleti dan dipotong-potong dagingnya. Menyiapkan besek untuk tempat daging hewan kurban, membagi daging, dan mengantarkan kepada warga sesuai data dari panitia penyembelihan hewan kurban Padukuhan Ngipikrejo II.
Panitia penyembelihan hewan kurban yang juga Ketua Takmir Masjid Baiturrohmah, Drs. H. Sapto Hari Nugraha menjelaskan penyembelihan hewan kurban dan pendistribusian dagingnya dilakukan sendiri oleh warga Ngipikrejo II. “Kami tidak mendatangkan jagal dari luar,” ujar Sapto Hari Nugraha, saat ditemui Wiradesa.co di depan Masjid Baiturrohmah, Jumat 6 Juni 2025.
Setiap tahun, pada Idul Adha, warga Ngipikrejo II melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Rata-rata setiap tahun, 3 sapi dan 5 sampai 10 kambing. Tahun ini jumlah sapinya sama, tetapi jumlah kambingnya meningkat. Tahun sebelumnya (2024) Panitia Kurban Ngipikrejo II menyembelih 3 sapi dan 5 kambing.
Imam Masjid Baiturrohmah H. Hadi Suryono S.Pd. mengapresiasi keterlibatan berbagai unsur masyarakat pada penyembelihan hewan kurban di halaman Masjid Baiturrohmah. Kebersamaan dan pengorbanan untuk bersosial, bermasyarakat, serta berbagi ini membuktikan bahwa warga Ngipikrejo II meneladani apa yang dijalani Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Semoga warga Ngipikrejo II meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail untuk setia dengan total kepada Allah SWT. Sekarang ini, pengorbanan untuk taat menjalankan perintah Allah SWT bisa diwujudkan pada tataran keluarga, pekerjaan, masyarakat, dan negara.
Pada keluarga, semua anggota keluarga, khususnya bapak dan ibu harus berkorban untuk kepentingan keluarga. Prinsipnya kepentingan keluarga lebih penting dari kepentingan pribadi. Bapak berkorban, bekerja keras mencari nafkah untuk menghidupi keluarga. Sedangkan ibu berdedikasi untuk mendidik anak dan menjaga harkat serta martabat keluarga.
Pada pekerjaan, diharapkan warga Ngipikrejo II dalam bekerja di bidang apapun harus jujur, berintegritas, dan profesional. Jangan sampai ngapusi, mengambil yang bukan haknya, dan merekayasa untuk mendapatkan materi untuk kepentingan pribadi. Hindari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Sedangkan pengorbanan pada masyarakat, warga harus bersosial, siap menjadi relawan, menolong, dan membantu anak-anak yatim piatu. “Menjadi relawan, menyembelih hewan kurban dan membagikan dagingnya kepada masyarakat itu sebenarnya pengorbanan pada tataran masyarakat,” tegas Hadi Suryono.
Selanjutnya pengorbanan kepada negara itu dibuktikan ketaatannya pada hukum, menjaga keamanan lingkungan, tidak melakukan tindak kriminal dan tidak mengganggu keamanan ketertiban masyarakat.
Semoga warga Ngipikrejo II bisa mengambil hikmah dari penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 1446 H atau 2025 M. Terus jaga kebersamaan, kerukunan, dan saling tolong menolong di antara warga masyarakat. (*)
