KULONPROGO – Memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI, warga Padukuhan Dobangsan Giripeni Wates mengibarkan seribu bendera merah putih di pinggir jalan. Di ruas jalan lurus sepanjang 500 meter mulai Gapura Bumi Dobangsan, jarak antartiang bendera dibikin sama tiap 4 meter di sisi kanan dan kiri.
Kepala Dukuh Dobangsan Teguh Supriyono menuturkan, pemasangan bendera merah putih dengan jarak antartiang 4 meter dibikin dengan presisi yakni di kawasan gerbang Gapura Bumi Dobangsan yang berbentuk lumbung pangan. Dari gapura Bumi Dobangsan kibaran bendera merah putih memanjang lurus ke arah timur masuk kawasan padukuhan.
“Bendera mulai dipasang pada 31 Juli malam. Yang di jalan tengah persawahan bermula dari Gapura Bumi Dobangsan ke timur dipasang 300 bendera. Lainnya dipasang merata di tepi jalan padukuhan hingga 1000-an bendera. Khusus di kawasan Gapura Bumi Dobangsan 300 bendera dibagi dua, sisi kanan dan sisi kiri jalan,” ungkap Teguh Supriyono kepada wiradesa.co Rabu 3 Agustus 2022.
Sebanyak 100 warga dan anggota karang taruna bersama-sama menyelesaikan pemasangan bendera. Menurut Teguh, kegiatan pemasangan bendera secara massal dan merata tiap Agustus sudah menjadi hal yang rutin di wilayahnya. Setidaknya telah dilakukan dalam empat tahun terakhir.
“Di padukuhan kami ada 1000 lebih bendera. Dengan 9 RT masing-masing RT punya 100 bendera sementara padukuhan punya 300 bendera,” imbuhnya.
Pemasangan bendera, lanjut Teguh difokuskan di kawasan Gapura Bumi Dobangsan memanjang mengikuti jalur utama masuk padukuhan sepanjang 500 meter. Berada di tengah sawah, menjadikan bendera merah putih selalu berkibar tertiup angin sepanjang waktu.Karena keunikannya itu, para pemakai jalan yang lewat Jalan Pahlawan penghubung Kota Wates ke arah perempatan Nagung, tak sedikit yang menyempatkan mampir mengambil foto selfi khususnya di depan Gapura Bumi Dobangsan. Selain ambil foto sebagian lagi ambil video.
“Pemasangan bendera sepenuhnya prakarsa warga dengan karang taruna. Tiap Sabtu Minggu di Agustus ini digelar pasar tani di Joglo Tani Dewi Sri dekat Gapura Bumi Dobangsan,” kata Teguh.
Di samping pemasangan 1000 bendera merah putih di sepanjang jalur masuk dan di seputar padukuhan, pasar tani, diselenggarakan berbagai lomba khas 17-an diperuntukkan bagi anak-anak hingga dewasa, macam balap karung, pecah kantong air ditutup mata, lomba masak nasi goreng bagi bapak-bapak serta lomba menangkap belut bagi ibu-ibu. Pentas seni diselenggarakan dua hari menampilkan kreasi seni warga Dobangsan, hadroh, karawitan ibu-ibu, pentas seni anak TK dan SD, serta kethoprak. (Sukron)
