KEDIRI – Petani di Kabupaten Kediri kurang tertarik menanam kedelai. Karena selain hasilnya kurang baik, juga tidak ada stabilisasi harga.
Meski demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) terus berupaya agar petani mau menanam kedelai.
“Salah satu caranya, dengan membantu benih kedelai kepada petani,” ujar Ir Tri Retnani Yeni Astuti, Kabid Pengelolaan Pangan Dispertabun Kebupaten Kediri, Jumat 25 Februari 2022.
Lahan di Kabupaten Kediri yang masih ditanami kedelai ada sekitar 50 hektar. Produksinya mencapai 2,1 ton kedelai setiap hektar. Masa panennya sekitar 90 hari atau 3 bulan. Sehingga hasil produksinya tidak mencukupi kebutuhan para perajin tahu tempe di Kediri.
Yeni Astuti menjelaskan, produksi kedelai selama tahun 2021 mencapai 105 ton per satu musim. Sedangkan untuk penanaman kedelai di wilayah Kecamatan Mojo hanya dilakukan oleh satu kelompok tani.
Kebutuhan kedelai bagi para perajin tahu tempe di Kabupaten Kediri mencapai 90 ton per bulan. Sehingga produksi 105 ton per musim, jelas jauh dari jumlah yang dibutuhkan para perajin.
Kabid Pengelolaan Pangan Dispertabun Kabupaten Kediri mengemukakan, sekalipun lahan terbatas, pemerintah tetap membantu kelompok tani kedelai berupa benih. “Untuk lahan 50 hektar di tahun 2021, Dispertabun Kabupaten Kediri memberi bantuan 250 kilogram bibit kedelai. Tanam kedelai hanya sekali musim tanam saja, di musim kemarau,” katanya.
Ditambahkan Yeni, bantuan benih kedelai dijadwalkan pada pertengahan tahun 2022 ini. Bantuan benih kedelai diberikan setiap tahun agar petani kedelai dalam satu kelompok ini bisa bertahan dan tetap eksis sekalipun lahan di bawah 100 hektar.
“Ketika tidak ada bantuan benih kedelai dari pemerintah, mereka tidak tanam lagi dan diganti dengan tanaman produktif lainnya. Karena petani juga tidak mau merugi, soalnya tanaman kedelai dianggap nilai ekonomis dan tidak kompetitif dengan tanaman lainnya,” katanya.
Dijelaskan Yeni masa waktu tanam kedelai selama 90 hari dan masa tanam kedelai dengan varietas baik sama waktunya dengan jenis tanaman lainya seperti jagung dan padi.
“Hanya saja petani lebih berkeyakinan pendapatan kurang maksimal jika menanam kedelai dan tidak ada jaminan kestabilan harga untuk kelanjutan setiap masa panen,” paparnya. (*)