Sa Pa Station Pintu Gerbang Atap Tiga Negara

Wartawan Wiradesa.co, Sihono HT, di depan Sa Pa Station, Sapa, Lou Cai, Viet Nam, Kamis 25 April 2024. (Foto: Tantan Sulthon)

Stasiun Sa Pa (Sa Pa Station) yang berada di tengah kota Sa Pa, Lou Cai, Viet Nam, merupakan pintu gerbang menuju Dinh Fansipan. Kawasan puncak Fansipan ini dijuluki atap tiga negara Indochina, meliputi Viet Nam, Laos, dan Kamboja, dan berada di ketinggian 3.143 meter di atas permukaan laut.

Jika wisawatan berkunjung ke Sa Pa Viet Nam jangan lewatnya untuk berfoto di depan Stasiun Sa Pa. Letaknya strategis, arsitektur bangunannya indah untuk diabadikan. Instagramable. Juga dilengkapi dengan berbagai bangunan fasilitas pelancong, seperti hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan.

Terintegrasi dengan Sa Pa Station ada Hotel De La Coupole (MGallery) dan Trung Tam Thruong Mai Sun Plaza. Saat memasuki Stasiun Sa Pa, sepanjang lorong dengan tiang-tiang khas Eropa, khususnya arsitektur Perancis, terpampang foto-foto keindahan pariwisata Sa Pa.

Mata wisatawan dimanjakan dengan foto keindahan dan dramatisasi laju kereta api yang menyusuri rel di antara tanaman bunga berwarna warni. Kemudian kereta layang di atas awan, Dinh Thieng Fansipan yang diliputi kabut, sampai wisatawan tampak riang gembira diterpa hujan salju.

Baca Juga:  Ath Thohiriyyah 2 Alternatif Bagi Mahasiswa yang Kuliah Sambil Nyantri

Saat berkunjung ke Sa Pa, 5 wartawan Indonesia, yakni Sihono HT (Wiradesa.co, Yogyakarta), Dwikora Putra (baliotonomi.com, Bali), Nasruddin Zen (rri.co.id, RRI Mataram NTB), Tantan Sulthon (inilahkoran.id, Bandung), dan Bayu Nurullah (pikiran-rakyat.com, Bandung) terpesona dengan arsitektur bangunan Sa Pa Station yang menjulang tinggi.

Sebelum masuk ke stasiun untuk menikmati perjalanan menuju Dinh Fansipan, para wartawan mengabadikan keindahan Kota Sa Pa dengan mengambil gambar lorong-lorong kota yang berjajar bangunan khas Perancis.

“Are you oke,” sapa Vu Thi Nhung, wartawan yang tergabung pada Viet Nam Journalists Assosiation (Asosiasi Wartawan Viet Nam), kepada wartawan Wiradesa.co. Sepertinya Miss Nhung khawatir dengan kondisi kesehatan wartawan Indonesia, karena perjalanan ke puncak Fansipan, memerlukan stamina prima.

Dulu untuk menuju puncak pegunungan yang berada di perbatasan Viet Nam, Laos dan Kamboja itu memerlukan waktu tiga malam dua hari. Jalan setapak terjal dan tidak jarang harus memanjat tebing. Sekarang, setelah dioperasionalkan kereta api, kereta gantung, dan dibangun tangga beton menuju Dinh Fansipan, masyarakat hanya memerlukan beberapa jam sudah sampai ke puncak pegunungan atap tiga negara.

Baca Juga:  2020, Pendapatan Pemkab Purbalingga Lebih Besar Daripada Belanja
Wartawan Wiradesa.co berpose di Ga Muong Hoa. (Foto: Tantan Sulthon)

Didampingi 2 wartawan Viet Nam, Vu Thi Nhung dan Tram Hong Quan (Viet Nam Journalists Assosiation) dan Truong Thi Tu Thui (translator), 5 wartawan delegasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menuju Dinh Fansipan. Perjalanan wisata dimulai dengan naik kereta api dari Stasiun Sa Pa.

Petualangan dimulai dengan naik kereta api dari Stasiun Sa Pa menuju Stasiun Muong Hoa. Penumpang dimanjakan dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Tanaman bunga berwarna warni terdapat di sepanjang rel kereta dari Sa Pa Station sampai  Ga Muong Hoa. Kemudian perjalanan dilanjut naik kereta layang (kereta gantung) dari Stasiun Hoang Lien ke Stasiun Fansipan.

Setelah turun di Stasiun Fansipan, pelancong masih naik kereta lagi dengan trek menanjak tajam. Untuk melepas Lelah dan menikmati suasana di atas pegunungan, wisatawan bisa menikmati minuman dan makanan khas Viet Nam di bar, kafe, dan juga bisa berdoa di tempat beribadah.

Delegasi Persatuan Wartawan Indonesia bersama wartawan Viet Nam Journalists Assosiation, berpose di Got Co Fansipan dengan ketinggian 3.143 di atas permukaan laut. (Foto: Tantan Sulthon)

Sesampai di Got Co Fansipan, pengunjung bisa merasakan sensasi berada di atap tiga negara, Viet Nam, Laos, dan Kamboja. Kabut terus menyelimuti puncak sepanjang hari, angin berhembus kencang, suara kibaran bendera warna merah dan bintang kuning di tengahnya menambah suasana yang mencekam, tetapi sangat mengesankan.

Baca Juga:  Kampanye Lawan Kerusakan Lingkungan Purbalingga Lewat Sastra

Setelah menjalani perjalanan wisata dari Sa Pa Station sampai ke Dinh Fansipan, dan berkontemplasi di tempat doa dengan ketinggian 3.143 mdpl, kami terus bertanya kenapa mereka membawa aku ke legenda Sunword Fansipan. (Sihono HT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *