YOGYAKARTA – Perguruan tinggi harus punya kontribusi terhadap perhelatan Pemilu 2024. Kontribusi itu dimaksudkan sebagai tanggung jawab moral merespons agenda nasional. Seperti memberi ruang fasilitasi dialog antara kontestan dari parpol hingga capres-cawapres.
Hal itu diungkap Dr Arie Sujito MSi Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni dalam dialog Pojok Bulaksumur, Jumat 24 November 2023.
“Isu potensi kecurangan, isu persoalan netralitas, kerap mengemuka dalam tiap perhelatan Pemilu. Perguruan tinggi UGM dan lainnya harus mengajak masyarakat punya skill untuk memahami proses Pemilu sejak awal. Tanpa adanya edukasi dan fasilitasi, isu seperti itu hanya akan menjadi bahan grenengan tanpa bisa sejak awal mempersiapkan masyarakat, termasuk mahasiswa untuk cerdas menyikapi Pemilu secara akuntabel dan terukur,” ujar Arie Sujito.
Untuk kepentingan itu, UGM, lanjut Arie telah menyusun standar operasional dan prosedur (SOP), siapa yang boleh mengundang, hingga kriteria kampanye. “Diantara SOP yang mengundang yakni pihak universitas, dalam pelaksanaannya tak boleh pakai alat peraga, atribut tapi pihak universitas lebih kepada melayani fasilitasi dan diskusi soal apa yang ia gagas, adu ide soal solusi berbagai persoalan bangsa, ada panelis dan audiens. Ini penting untuk mewujudkan Pemilu berkualitas. Bila gagal mewujudkan Pemilu berkualitas akan terjadi pailit demokrasi,” ungkap Arie Sujito.
Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM, Dr Hempri Suyatna SSos MSi mengatakan, kontribusi UGM dalam Pemilu 2024 pada proses pemungutan suara diantaranya dengan menyediakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus bagi mahasiswa dari 12 perguruan tinggi di Yogya. Hingga saat ini telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 2611 mahasiswa yang bakal mencoblos di TPS khusus UGM pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Dari mahasiswa yang terdaftar itu mereka akan mencoblos di sembilan TPS khusus. Satu TPS 300 pemilih. Untuk kelancaran Pemilu di TPS khusus UGM, akan dibentuk tujuh kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS),” imbuh Hempri.
Kontribusi UGM dalam Pemilu 2024 juga akan dapat dijumpai dalam agenda KKN tematik. Dr dr Rustamaji MKes, Direktur Pengabdian kepada Masyarakat menyampaikan, dalam KKN periode 15 Desember 2023 sampai Februari 2024, sebanyak 1403 mahasiswa akan dikerahkan untuk memberi edukasi kepada masyarakat tentang Pemilu. Di samping menyampaikan berbagai tema lain seperti kesehatan, lingkungan, kebencanaan.
“Apa yang disampaikan seperti mengedukasi masyarakat bagaimana menyikapi Pemilu. Bagaimana menggunakan hak pilih. Menyadarkan bahwa Pemilu adalah salah satu cara memilih pemimpin baru dan bukan sebagai alat memecah belah bangsa,” imbuh Rustamaji.
Dengan kehadiran TPS khusus UGM yang ditempatkan di asrama mahasiswa, disikapi positif. Salah satunya dari kampus Politeknik Kesehatan Yogyakarta (Poltekkes Kemenkes Yogyakarta). Dr Umi Istianah Wadir III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Poltekkes Yogyakarta menyampaikan dengan adanya TPS khusus akan sangat membantu mahasiswa yang berasal dari luar daerah agar tak repot menggunakan hak pilihnya.
“Mahasiswa kami tercatat dari 36 provinsi ada 4000-an mahasiswa, 60 persen dari luar Yogya. Tentu akan sangat terfasilitasi dengan adanya TPS khusus di seputar UGM,” kata Umi sembari mengimbau agar mahasiswa yang sudah terdaftar di DPT khusus TPS UGM nanti pada 14 Februari 2024 dapat menggunakan hak pilih dan agar jangan golput. (Sukron)