KULONPROGO-Selama musim mudik Lebaran, banyak bengkel resmi yang libur. Begitu juga bengkel milik Suri Roto. Bengkel milik warga Giyoso Salamrejo, Sentolo, Kulonprogo bahkan tak menerima servis kendaraan baik motor maupun mobil sejak H-5 Lebaran.
Tetapi Suri tetap siap membantu para pemudik melalui jasa bengkel storing. Artinya manakala dikabari ada mobil atau motor yang mogok atau mengalami kendala teknis di jalan raya seputar Wates, Sentolo hingga ringroad barat, dia siap meluncur melakukan perbaikan di lokasi.
“Lebih kepada bentuk kepedulian. Peduli menolong orang yang tengah mudik,” ujarnya Senin, 15 April 2024.
Selain memantau dan menunggu panggilan darurat dari rumah, Suri juga ikut berjaga di Posko Mudik Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) di area Pasar Baru Sentolo. Pada mudik Lebaran 1445 H, Suri menangani beberapa unit kendaraan yang bermasalah atau mogok di jalan.
“Storing itu berarti datang ke lokasi. Untuk yang seperti ini paling sering memang pada musim mudik. Ada saja mobil yang sebenarnya kurang layak jalan dipaksa jalan akhirnya bermasalah,” imbuhnya.
Pada Lebaran H plus satu, dua unit mobil ditangani. Sedangkan H plus dua, tiga mobil yang ia tangani. Sedangkan motor ada satu unit yang harus ganti ban.
Mobil mogok di Srikayangan Sentolo, dan di dekat gereja timur Ngelo berupa satu unit mobil Honda CRV dipakai mudik dari Bengkulu tujuan ke Kalasan, mengalami pecah radiator. Yang di Srikayangan jebol pada kampas rem sementara yang di Simpang Ngeplang mobil Carry bermasalah pada master rem.
“Ketika mengalami kendala seperti itu sebisa mungkin menolong di lokasi agar mereka bisa lanjut perjalanan. Tetapi yang CRV tak bisa langsung diperbaiki dan harus menginap di bengkel,” imbuhnya.
Dengan kondisi pecah radiator, keluar asap dari kap mesin, tindakan Suri dengan mengisi air radiator. Lalu mobil distater. Setelah hidup, dibawa ke bengkel miliknya sekitar tiga kilometer dari lokasi. Caranya dengan menghidupkan mesin lalu dimatikan lagi setelah beberapa saat jalan. Begitu diulang sampai lima kali agar mesin tak sampai overheat karena fungsi pendinginan mesin jelas bermasalah. Setelah radiator diganti baru ternyata masalah belum selesai. Setelah dicek ulang kipas blower pendingin tak jalan, diduga karena perangkat electric control temperatur (ECT) mati.
“Untuk perangkat ECT masih dicarikan dan belum nemu karena banyak toko onderdil masih tutup. Di samping itu, koil pengapian juga mati satu,” ujarnya.
Suri menyarankan bagi mobil dengan durasi pemakian tinggi agar melakukan pengecekan berkala. Khusus bagian radiator servis ideal setahun sekali. “Kalau mau dipakai jarak jauh sebaiknya cek kodisi mobil secara menyeluruh agar tak sampai trobel di jalan,” sarannya.
Dikatakan Suri, mereka yang mengalami masalah kendaraan di Jalur Sentolo mengontak ponselnya setelah Googling menemukan All Teknik dan tertera nomor WA miliknya. “Kalau untuk kegiatan bengkel storing tak hanya sekadar untuk mencari uang, tapi diniatkan pula untuk menolong sesama. Karena sudah pasti tak enak mengalami masalah kendaraan di jalan. Apalagi saat Lebaran banyak bengkel libur dan tutup,” pungkasnya. (Sukron)