BANTUL – Setidaknya ada tiga musuh bagi petani ikan atau pembudidayakan ikan di kolam. Jika ingin penyusutannya tidak banyak atau diminimalisir, maka perlu diupayakan agar tiga musuh itu tidak leluasa memakan ikan.
Tiga musuh yang sering dikeluhkan para petani ikan itu, yakni ular, gabus, dan burung. Ular yang sering makan ikan di kolam itu jenisnya ikan buhu. Orang desa sering menyebutnya ular sawah. Sedangkan ikan gabus sering disebut kutok.
Burung yang sering memakan ikan di kolam, yakni jenis burung kuntul atau blekok. Burung ini biasanya menunggu di dekat kolam. Jika tidak ada yang menjaga kolam, burung terbang ke kolam, menyambar ikan.
“Untuk mengatasi ketiga musuh itu, kami memasang jaring di atas kolam,” ujar Sarjaka, petani ikan di Baturetno, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu 12 Februari 2022.
Selain untuk mengantisipasi serangan ketiga musuh petani ikan tersebut, Sarjaka juga menegaskan jaring di atas kolam juga untuk menjaga para pemancing liar. Jika tidak ada jaring, ada saja pemancing yang nekat melemparkan kailnya ke dalam kolam.
Umumnya tingkat penyusutan ikan dari tebar sampai panen, sekitar 3 sampai 4 bulan, sebanyak 20 persen. Artinya jika menyebar 100 bibit, maka yang bisa dipanen 80 ekor. Tapi kalau ketiga musuh tersebut tidak diantisipasi, maka penyusutannya bisa 30 sampai 50 persen.
Agar hasilnya maksimal, Sarjaka menyarankan kepada petani ikan untuk sesering mungkin niliki ikan peliharaannya. Ikan itu juga punya jiwa. Jika diaruhke dan ditiliki, maka ikan akan seneng dan pertumbuhannya juga akan baik. (*)