YOGYAKARTA – Gonjang-ganjing tahun politik 2024 diprediksi tak terlalu berpengaruh pada kinerja ekonomi. Masyarakat yang makin dewasa, pimpinan negeri yang makin bijak memungkinkan masa transisi demokrasi bakal dilewati tanpa gejolak.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Ibrahim pada temu wartawan ekonomi dan perbankan, di Yogyakarta Kamis 31 Agustus 2023.
“Hingga hari ini dinamika politik nasional masih relatif stabil, tak ada dampak signifikan terhadap ekonomi. Kita sudah banyak belajar. Transisi demokrasi tahapannya makin jelas,” kata Ibrahim.
Menyinggung perkembangan ekonomi di DIY, Ibrahim menyebutkan, ekonomi DIY masih solid dengan pertumbuhan 4,6-5,4 persen dan inflasi di angka 4 persen. Harapan dan optimisme ke depan diantaranya dari sektor rumah tangga yang akan berpengaruh ke sektor lain dan berdampak pada kenaikan investasi.
“Secara umum ekonomi DIY sedikit melambat tapi level masih tinggi di atas 5 persen. Kredit rumah tangga masih cukup kuat bahkan bisa mengontrol sektor korporat dan UMKM yang melambat,” imbuhnya.
Ibrahim menambahkan, perkembangan ekonomi DIY didukung pula sektor jasa dan pariwisata sebagai tulang punggungnya di samping konsumsi rumah tangga yang kuat.
“Diperkirakan terkait pascapandemi turis wisman dan wisnus meningkat tajam. Terbukti menjelang akhir pekan Jumat sore bila ke jalan harus siap macet,” timpalnya.
Batas inflasi di DIY, lanjutnya, pada tahun depan diturunkan menjadi 2,5 persen plus minus satu persen. Ia berharap inflasi makin menurun. “Negara maju batas inflasi 2 persen. Kita bertahap dan harus mencoba ke arah sana,” jelasnya.
Beberapa kebijakan BI diluncurkan yakni sekuritas rupiah BI dimaksudkan sebagai alternatif investor asing mempertahankan modal di Indonesia. Kebijakan harga, kelancaran pasokan dan distribusi, mendukung kelancaran transaksi masyarakat, grebek UMKM dan pekan QRIS nasional.
“Kepada UMKM dengan pendampingan untuk rolemodel UMKM berbagai sektor, mendorong kolaborasi UMKM didukung Pemda, masyarakat dan kelompok tani. Mendorong UMKM naik kelas dengan level UMKM potensial, sukses, digital dan UMKM ekspor,” pungkasnya. (Sukron)