Santri PP Al Kamal Ikuti Sosialisasi dan Edukasi Relaksasi untuk Mengatasi Gejala Psikosomatik

 Santri PP Al Kamal Ikuti Sosialisasi dan Edukasi Relaksasi untuk Mengatasi Gejala Psikosomatik

Prof Dr Azam Syukur Rahmatullah SHI MSI MA MPsi C PNLP. (Foto: Istimewa).

KEBUMEN-Santri Pondok Pesantren Al Kamal Tambaksari Kuwarasan Kebumen, mengikuti Sosialisasi dan Edukasi Relaksasi untuk Mengatasi Fenomena Psikosomatik pada Santri Pondok Pesantren. Kegiatan yang berlangsung belum lama ini, pihak pesantren bekerjasama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Ketua pengusul kegiatan Prof Dr Azam Syukur Rahmatullah SHI MSI MA MPsi C PNLP menuturkan, berdasarkan informasi dari pengurus pesantren, keluhan gejala psikosomatis dirasakan beberapa santri. Gejala atau keluhan seperti mual, pusing, demam, dan gejala psikosomatis lainnya, namun tatkala santri tersebut pulang atau dijenguk keluarga, gejala atau keluhan akan hilang.

Gejala psikosomatis yang dirasakan sejumlah santri, lanjutnya, bisa jadi disebabkan oleh kehidupan di pesantren yang sedikit berbeda dengan kehidupan di luar pesantren. Bisa jadi juga keluhan fisik yang tak jelas penyebabnya dipicu hal sepele. Rindu anggota keluarga di rumah, adanya kesulitan beradaptasi dengan kebiasaan di pesantren, sulit mengikuti mata pelajaran baru di pesantren, mengalami bullying, hingga tak terbiasa mengikuti aturan ketat di pesantren.

Menurut observasi di lapangan oleh tim pengabdian masyarakat beranggotakan Dewi Sekar Kencono SIP MSi, Agung Hidayat, Raden Rara Sri Firmanti dan Lutfiadji Agung Hidayat, terdapat fenomena psikosomatis pada beberapa santri. Adanya ketidaktahuan tentang psikosomatis menyebabkan hal itu menjadi momok dan masalah di lingkungan pesantren. Minimnya informasi dan banyaknya ketidaktahuan menyulitkan pihak pesantren dalam menangani masalah tersebut.

Ditambahkan Azam, sosialisasi dan edukasi bertujuan menyampaikan informasi mengenai gejala psikosomatis, dan cara sederhana untuk menanganinya. “Materi yang disampaikan diupayakan agar mudah dimengerti semua santri, ustaz dan lainnya,” tuturnya. Para santri pun diajak mengenal psikosomatis mulai dari gejala, penyebab, bahaya, dan bagaimana cara mengatasinya, khususnya pada gejala psikosomatis ringan.

Baca Juga:  Urban Farming Kebunku Jogja: Menjawab Kebutuhan Pangan di Tengah Pandemi

Sosialisasi diikuti 100 orang santri putra dan putri dari beberapa angkatan dan didampingi oeh para pengurus pesantren. Para santri antusias mengikuti jalannya acara dan tak sedikit yang menaruh perhatian dan menyampaikan pertanyaan seputar psikosomatis. (Sukron)

Redaksi

Mandirikan Desa Sejahterakan Rakyat

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

%d blogger menyukai ini: