Oleh: Kang Mul
DUNIA sepakbola kembali berduka kehilangan salah satu pemain terbaiknya usai kepergian bintang sepakbola dunia asal negeri Samba Brazil Maro Zagalo (92) di Rio de Janeiro Brazil 5 Januari 2024 atau Sabtu (6/1/2024). Satu hari kemudian menyusul legenda sepakbola Jerman Franz Beckenbauer meninggal dunia pada Minggu 7 Januari 2024 di Austria.
Legenda sepakbola Jerman Franz Beckenbauer meninggal dunia di usia 78 tahun. Mantan pemain Timnas Jerman yang mempunyai julukan “Der Kaiser” mempunyai andil besar dalam sejarah perjalanan kejayaan sepakbola Jerman melalui sukses yang dipersembahkan sewaktu menjadi pemain dan pelatih Timnas Jerman.
Pria kelahiran Munchen Jerman Barat 11 September 1945 tercatat dalam buku rekor piala dunia menjadi pemain dan pelatih yang sukses mempersembahkan gelar juara Piala Dunia 1974 (pemain) dan Piala Dunia 1990 (pelatih) mengikuti jejak Mario Zagalo Brazil kemudian diikuti Didier Deschamps dari Perancis.
Franz Beckenbauer sebagai pemain sukses meraih trofi juara Piala Dunia 1974. Pada saat itu Timnas Jerman masih benama Jerman Barat karena Jerman Barat dan Jerman Timur belum reunifikasi. Timnas Jerman Barat asuhan pelatih Helmut Schoen sukses menggulung Tim Orange Belanda yang dilatih arsitek total football Rinus Micheld di partai final Piala Dunia 1974.
Der Kaiser juga berjaya sebagai pelatih timnas Jerman dengan mempersembahkan gelar juara Piala Dunia 1990. Jerman di partai final berhasil menaklukan juara bertahan Argentina yang diperkuat sang mega bintang Diego Maradona dengan skor tipis 1-0 melalui gol yang diciptakan pemain belakang Andreas Brehme.
Keberhasilan Timnas Jerman meraih gelar juara Piala Dunia 1990 (Jerman Barat dan Jerman Timur telah reunifikasi) merupakan final revans Franz Beckenbauer atas kekalahan Timnas Jerman Barat pada final Piala Dunia 1986 yang dikalahkan Argentina 2-3.
Tak hanya sukses meraih gelar juara Piala Dunia bersama Timnas Jerman, Sang Kaisar juga berjaya bersama Tim Panser Jerman dengan mempersembahkan gelar juara Piala Eropa 1972.
Di level klub bersama Bayern Munchen (1964-1977) Franz Beckenbauer mempersembahkan 14 trofi dengan rincian 4 gelar juara Bundesliga Jerman, 3 Trofi Liga Champions Eropa (dahulu bernama Piala Champions) diperoleh 3 kali berturut-turut 1973-1976, 4 trofi Piala DFB, Piala Winners UEFA 1966/1967, Piala Interkontinental 1976 (sekarang Piala Dunia Antar Klub) dan Regilonliga Sud 1965.
Franz Beckenbauer bersama New York Cosmos mempersembahkan gelar juara Liga Nasional Amerika Serikat atau NASL (1976-1977,1977-1978,1979-1980. Trans Atlantic Championship (1980,1983). Sedangkan Franz Beckenbauer bersama Hamburg SV Jerman meraih gelar juara Bundesliga Jerman 1981-1982.
Disamping meraih trofi juara untuk timnas Jerman dan klub Bayern Munchen, Franz Beckenbauer juga memperoleh penghargaan sebagai pemain yaitu pemain terbaik Jerman sebanyak empat kali pada tahun 2966,1968,1974 dan 1976. Franz Beckenbauer sukses meraih penghargaan Balon d’Or sebagai pemain terbaik dunia sebanyak dua kali pada tahun 1972 & 1976.
Setelah 13 tahun lamanya memperkuat Bayern Munchen, Franz Beckenbauer memilih meninggalkan Bundesliga terbang ke Liga Sepakbola Amerika Serikat bergabung dengan klub New York Cosmos selama tiga tahun (1977-1980).
Franz Beckenbauer kembali ke tanah kelahirannya Jerman memilih bergabung dengan klub Hamburg SV tidak kembali ke klub yang telah membesarkan namanya Bayern Munchen. Di Hamburg SV cuma bertahan selama dua tahun (1980-1982) kemudian pada 1983 Franz Beckenbauer memilih bergabung kembali dengan New York Cosmos Amerika Serikat selama satu tahun.
Usai gantung sepatu sebagai pemain, Franz Beckenbauer pada 1984 memulai karirnya sebagai pelatih. Ia didapuk menjadi pelatih Timnas Jerman sampai dengan 1990. Mantan kapten Timnas Jerman itu kemudian mencari tantangan baru sebagai pelatih klub Marseille Perancis (1990-1991) dan Bayern Munchen Jerman (1993-1994,1996).
Selamat Jalan Der Kaiser Franz Beckenbauer. (*)