YOGYAKARTA – Penggemar sepakbola di Yogyakarta, banyak yang mengumpat, karena pada Sabtu malam tidak bisa menyaksikan siaran langsung babak 16 besar Sepakbola Piala Dunia 2022. Karena stasiun TV yang memiliki hak siar, tidak bisa diakses. Padahal TV Analognya sudah dilengkapi dengan Set Top Box (STB).
Sejak siaran TV Analog di Yogyakarta dan sekitarnya dimatikan pada Jumat (2/12/2022) pukul 24.00, setidaknya ada 10 channel TV nasional tidak bisa diakses atau tiba-tiba menghilang. Ke-10 channel itu termasuk stasiun televisi yang selama ini menyiarkan langsung Sepakbola Piala Dunia 2022, yakni SCTV dan MOJI.
Delapan televisi lainnya yang frequensinya berubah, yakni Trans TV, Trans 7, Indosiar, CNN Indonesia, Mentari, CNBC Indonesia, RTV, dan Kompas TV. Banyak penggemar sepakbola di Yogyakarta yang tidak mengetahui jika frequensinya berubah, sehingga mereka tidak bisa melihat siaran langsung pertandingan antara Argentina melawan Australia.
Trisyanto, Pemilik UD Pandawa Jaya Service, Jl Ringroad Selatan, Mutihan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul, DIY, menyarankan kepada pemilik atau pemirsa TV yang sejumlah channelnya ‘hilang’ agar diprogram ulang. Caranya tekan tombol menu di remote STB, kemudian tekan saluran dan tekan di pencarian otomatis.
“Setelah diprogram ulang secara otomatis, ternyata channelnya malah bertambah. Jika wilayah Yogyakarta dan sekitar sebelumnya ada 33 channel, sekarang menjadi 38 channel,” ujar Trisyanto, kepada Wiradesa.co, Minggu 4 Desember 2022.
Selain memprogram ulang, masyarakat pemirsa TV juga perlu mengecek posisi antena. Putar antena pada posisi ideal untuk bisa menangkap siaran digital. Karena posisi antena sangat menentukan besarnya sinyal atau saluran siaran yang tertangkap. (*)