Peringati Isra Mikraj, Masyarakat Tambakagung Selenggarakan Pengajian Rajaban

Pengajian oleh Kiai Usman Rido dari Temanggung (Foto: WIradesa)

KEBUMEN – Di bulan Rajab masyarakat Desa Tambakagung rutin menyelenggarakan pengajian memperingati Isra Mikraj. Warga biasa menyebutnya dengan Rajaban.

“Kegiatan termasuk dalam Peringatan Hari Besar Islam (PHBI),” ujar Kepala Desa Tambakagung Adela Sulistiana, membuka sambutan pada acara Rajaban di Masjid Al Huda Minggu, 14 Februari 2021.

Sedikit berbeda dibanding penyelenggaraan tahun sebelumnya, pada acara yang digelar di masjid di wilayah Padukuhan Karanggede, Tambakagung, Klirong, para jamaah yang hadir dibatasi jumlahnya.  Kegiatan yang dihadiri 200-an jamaah berjalan dengan protokol kesehatan. Sebelum masuk ke kawasan masjid, jamaah diperiksa suhu tubuh. Setelah itu, bagi yang tak memakai masker, panitia menyediakan masker. Jamaah juga diminta mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk kawasan masjid.

Ketua Panitia Rajaban Maghfur Afandi mengatakan, kegiatan tidak dapat terlaksana tanpa bantuan dan partisipasi warga. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia terutama pemuda Padukuhan Karanggede yang sudah membantu acara. “Alhamdulilah acara dapat berjalan sukses,” ucap Maghfur Afandi.

Tampak hadir sejumlah  tokoh masyarakat setempat, Kiai Dahroni, Kiai Warodi, Kiai Habib Jufri, Kiai Harun Ar Rosyid, perangkat desa, BPD dan LKMD. Acara diawali dengan penampilan grup Rebana El Firdaus. Warga dan jamaah diajak bersalawat bersama. Sehabis sambutan, dilanjut dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Akhmad Khoeru Muzahid. Terakhir mauidhatul hasanah diisi oleh Kiai Usman Rido dari Temanggung, Jawa Tengah. Dalam ceramahnya, Kiai Usman Rido berpesan, Rajab bulan penuh kebaikan. Karena itu, dianjurkan untuk memperbanyak membaca doa, puasa dan membaca istighfar.

Baca Juga:  Anak-anak Asyik Mewarnai Celengan Doraemon di Wisata Watu Bulus

Di akhir acara, panitia membagikan tentengan berkat buat para jamaah yang hadir. Tentengan berkat tersebut berisi seperti beras, kecap, mi instan, kopi dan telur. Selain itu, ada juga makanan ringan di dalamnya. Tentengan berkat berasal dari partisipasi warga sekitar masjid. Masing-masing keluarga membikin 10 paket tentengan berkat. (Nur Anggraeni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *