SLEMAN – Forum TPA Kalurahan Condongcatur bekerjasama dengan Badko TPA Kapanewon Depok melaksanakan kegiatan syahadah satu/ uji kompetensi bagi ustaz – ustazah se-Kalurahan Condongcatur. Bertempat di Masjid Fathurrohman Cepit Soropadan Condongcatur, Sabtu (4/11/2023).
Menurut Ketua Forum TPA Kalurahan Condongcatur, Suyitno, M.Pd, gelombang satu
kegiatan syahadah / uji kompetensi diikuti 38 ustaz-ustazah se- Kalurahan Condongcatur. Mereka berasal dari 15 TPA masjid di Condongcatur dan selanjutnya akan diadakan gelombang dua dan seterusnya karena terdapat 40 TPA masjid yang telah bergabung di Forum TPA Condongcatur dari sekitar 83 masjid yang ada di wilayah Kalurahan Condongcatur.
“Ustaz-ustazah dari TPA melakukan uji kompetensi materi-materi yang diajarkan di TPA dan diharapkan kualitas ustaz-ustazah TPA di wilayah Kalurahan Condongcatur dapat terstandar yang pada akhirnya kualitas pengajaran kepada santri-santri akan terjamin,”ucap Suyitno.
Dalam syahadah atau uji kompetensi para penguji / tim munaqis berasal dari Badko TKA TPA DIY.
Sementara Kamituwa Condongcatur, Al Thouvik Sofisalam, A.Md selaku pengampu bidang kegiatan keagamaan Kalurahan Condongcatur mengaprsiasi kegiatan uji kompetensi dan program ini merupakan langkah awal untuk kemudian dikembangkan pada tahun-tahun berikutnya.
Tujuan dari syahadah atau uji kompetensi bagi pengajar TPA, untuk memastikan mereka memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang cukup dan efektif mengajar serta mendidik anak-anak dalam mempelajari Alquran dan ajaran-ajaran agama Islam.
Dengan adanya syahadah atau uji kompetensi, orang tua dan masyarakat akan yakin. Bahwa pengajar TPA memiliki kualifikasi yang memadai untuk mengemban tugas mendidik anak-anak belajar Alquran dan agama Islam.
“Dengan adanya uji kompetensi, pengajar TPA dapat terus meningkatkan dan mengembangkan keterampilan mereka dalam mendidik dan membimbing anak-anak dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan baik sehingga dapat membantu menjaga kualitas pendidikan agama di TPA dan memastikan bahwa anak-anak mendapatkan pengajaran yang terbaik,” imbuh Al Thouvik. (*)