SLEMAN-Komunitas Federal Jogja (Fedjo) akan mengikuti Jambore Nasional VI MTB Federal Indonesia 24 – 26 Juli 2024 di Lampung. Untuk itu pengurus Fedjo bersilaturahmi dan mohon doa restu kepada Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji, yang juga pembina Antar Lintas Gowes Jogja (Algojo), Senin (15/7/2024).
Ketua Fedjo Supriyadi yang akrab disapa Mbah Pri saat bersilaturahmi dengan lurah Condongcatur memohon dukungan dan doa mengikuti jamnas di Lampung.
“Minggu depan akan mengikuti Jambore Nasional VI MTB Federal Indonesia di Lampung. Teman-teman goweser Fedjo akan berangkat dari Jogja ada 11 federalist. Mereka akan gowes (bersepeda) menempuh waktu sekitar enam hari. Berangkat besok pada Jumat 19 Juli 2024 pagi pukul 07.00. Start dari Tugu Pal Putih Jogja. Selanjutnya akan bergabung dengan federalist se-Indonesia,” ucap Mbah Pri.
Reno didampingi federalist Condongcatur saat menerima silaturahmi Fedjo menyambut baik atas partisiasi dari Fedjo dalam Jamnas VI MTB Federal Indonesia 2024.
“Kami atas nama lurah Condongcatur serta mewakili Federal Condongcatur mengucapkan selamat jalan kepada teman-teman Fedjo yang akan bertolak ke jamnas keenam di Lampung. Semoga perjalanan dari Jogjakarta ke Lampung diberikan kelancaran dan keselamatan serta membawa misi persahabatan silaturahmi dan pesan kampanye tolak narkoba dengan menggiatkan olahraga bersepeda di seluruh Nusantara,” ucap Reno.
Pada kesempatan itu lurah Condongcatur juga memberikan bantuan uang sebagai tambahan bekal dalam perjalanan tim Fedjo yang akan mengikuti Jamnas di Pantai Tanjung Selaki Tarahan Lampung.
Mbah Pri yang didapuk sebagai ketua Fedjo menyampaikan latar belakang lahirnya Fedjo karena sepeda federal itu klasik, kuat dan sarat dengan kenangan masa lalu. Sejak 16 Januari 2009 silam para pecinta sepeda federal itu berkumpul membentuk Fedjo sebagai wadah nostalgia di masa lalu.
Anggota Fedjo tidak ada dominasi umur namun memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Misalnya, generasi 90-an ikut bergabung karena alasan ingin nostalgia dengan masa lalu.
Karena tidak semua anak-anak pada saat itu bisa memiliki sepeda gunung. “Kalau generasi sekarang lebih ke motivasi gaya hidup sehat,” jelasnya.
Saat ini bersepeda bukan sekadar olahraga, tapi juga hobi bahkan menjadi gaya hidup. Berbeda dengan awal tahun 90-an, yang menjadi masa keemasan dari berbagai jenis sepeda pada saat itu. “Jenis sepeda gunung yang familiar di era tersebut federal,” kata Mbah Pri.
Material sepeda federal memang tidak seringan sepeda masa kini karena masih menggunakan material baja namun kekuatannya juga luar biasa.
“Semoga Komunitas Fedjo akan bisa membawa manfaat bagi banyak orang dan lingkungan sehingga terlaksana tujuan Fedjo untuk mempererat tali persaudaraan semakin erat,” imbuhnya.
Kegiatan jamnas, lanjutnya, merupakan ajang berkumpulnya para pecinta sepeda federal sebagai wadah untuk sehat sejuta saudara. (*)