Batik Dewi Sambi Siap Launching Sebagai Ikon Kalurahan Sambirejo dan Suvenir Wisata Tebing Breksi

 Batik Dewi Sambi Siap Launching Sebagai Ikon Kalurahan Sambirejo dan Suvenir Wisata Tebing Breksi

Pak Je (kanan) menunjukkan batik Dewi Sambi yang punya tiga motif, relief candi, sayatan batu breksi dan sisipan daun parijoto. (Foto:Istimewa)

SLEMAN – Batik Dewi Sambi, batik bertema alam. Tiga motif tertuang dalam batik asal Kalurahan Sambirejo Prambanan, Sleman.

Penggagas batik Dewi Sambi Mujimin SSos mengatakan, batik Dewi Sambi adalah batik yang bercerita. Motif pertama berasal dari relief candi. Relief candi Dewa Mantana, bergambar naga dan kura-kura yang tengah mencari air suci atau air kehidupan. Di balik cerita relief itu bisa ditafsirkan sebagai proses mencari kemakmuran.

“Motif kedua berupa relief sayatan batu breksi. Batu breksi batu endapan vulkanik yang terjadi 20 juta tahun lampau,” sambung Mujimin yang akrab disapa Pak Je, Kamis 16 Maret 2023.

Motif berikutnya berupa untaian daun parijoto, motif batik khas Sleman. Tiga motif itu masuk dalam motif batik Dewi Sambi. Harapannya, adanya kemakmuran dalam kehidupan. “Siapa pun yang memakai batik itu semoga lebih makmur dan diberi kesehatan,” harapnya.

Meski baru rintisan motif batik Dewi Sambi telah terdaftar Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)-nya. Pak Je berharap di tahun ini batik Dewi Sambi bisa di-launching. Apalagi secara teknik, perajin batik di Sambirejo sudah teruji kemampuannya. Mereka sudah menguasai teknik pembuatan batik tulis dan batik cap. Dari motif, nyanting, pewarnaan, peluruhan malam hingga penguncian warna.

“Gagasan batik Dewi Sambi sudah dua tahun yang lalu. Untuk menjawab tantangan pengunjung Taman Wisata Tebing Breksi. Banyak pengunjung menanyakan apa suvenir khas dari Breksi. Nah, lalu kami menciptakan batik motif Dewi Sambi sebagai jawaban,” papar Pak Je.

Tentang pemilihan motif relief candi, hal itu untuk menguatkan kekhasan Sambirejo. Karena di Sambirejo banyak peninggalan sejarah purbakala. Selaku masyarakat, Pak Je mengaku pihaknya berupaya ikut melestarikan relief candi. Karena tak bisa menuangkan pada batu maka relief candi tersebut dituangkan pada kain berwujud batik.

Baca Juga:  Gratis, Sekolah Jurnalisme Desa #4 di Balkondes Sambirejo Tebing Breksi

Batik Jumputan

Sebelum mengembangkan batik tulis dan batik cap bermotif Dewi Sambi, para pembatik Sambirejo telah cukup lama mengembangkan batik jumputan. Warga Sambirejo mulai mengenal batik jumputan pada 2013 bersama kehadiran mahasiswa KKN. Batik jumputan mereka namai Javanese Art Yogyakarta (JAY). Produksi rutin dan besar hingga 2017. Batik jumputan Sambirejo dikenal khalayak hingga mancanegara karena mereka aktif mengikuti berbagai event pameran seperti Inacraft dan Pekan Raya Jakarta. Pameran di mal juga sering diikuti. Kesibukan Pak Je mengembangkan Wisata Tebing Breksi turut berpengaruh pada tumbuh kembang batik jumputan Sambirejo.

Saat ini ketika Wisata Tebing Breksi sudah mapan, batik Sambirejo akan dipulihkan kembali dengan launching batik Dewi Sambi guna mendukung batik jumputan. Perajin batik jumputan asal Sambirejo Dwi Handayani mengatakan siap bila dirinya diminta mengeksekusi motif batik Dewi Sambi baik sebagai batik tulis maupun batik cap. Menurut Pak Je, Dwi Handayani termasuk pembatik yang karyanya cukup halus.

Sementara di bidang pewarnaan sentra batik Dewi Sambi yang ada di Padukuhan Gedang RT 3 RW 9 Sambirejo Prambanan Sleman, punya sosok Poniyat. Sosok Poniyat juga telah teruji di bagian pewarnaan karena telah banyak mengikuti pelatihan batik. “Kami sebenarnya sudah jauh melangkah di batik. Sempat kuat dengan ikon batik jumputan. Kami akan bangkit kembali dengan ikon batik Dewi Sambi. Di samping itu batik jumputan juga tak akan kami tinggalkan. Jadi dua-duanya berkembang,” ujar Pak Je.

Pak Je berharap, banyak pihak turut mendukung. Pemerintah juga swasta yang peduli pengembangan UMKM batik bisa berpartisipasi pada pelatihan dan pendampingan membuat bisnis plan.

“Kalau sudah launching, para pelaku wisata Tebing Breksi, Pokdarwis, pamong kalurahan akan menjadi target sebagai pihak yang wajib mengenakan batik Dewi Sambi sebagai ikon Sambirejo,” pungkasnya. (Sukron)

Sukron Makmun

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

%d blogger menyukai ini: