PURBALINGGA – Masyarakat masih belum berminat melaksanakan umroh melalui Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) Purbalingga. Sebab, biaya melalui bandara JBS sebagai feeder umroh, masih sangat tinggi.
Hal itu Direktur KBIHU Buana Multazam PurAman Waliyudin saat pemberangkatan jamaah umroh di Kantor PCNU Kabupaten Purbalingga, Rabu, 18 Oktober 2023.
“Masyarakat yang menanyakan umroh melalui Bandara JBS sudah banyak. Tetapi ketika kami berikan rincian biayanya, masyarakat jadi tak minat. Karena selisihnya cukup tinggi,” kata pria yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga ini.
Dia menjelaskan, selisih biaya melalui Bandara JBS dan menggunakan bus cukup tinggi, yakni mencapai Rp 3 juta. “Sebagian besar lebih berminat dengan perjalanan darat ke Jakarta, sebelum terbang ke tanah suci,” katanya.
Atas dasar itu, pihaknya masih belum membuka umroh melalui Bandara JBS. Sebab, saat ini untuk melaksanakan umroh semakin mudah dan dekat.
Yakni, dengan dibukanya perjalanan umroh melalui Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. “Jadi menjalankan ibadah umroh menjadi semakin dekat dan biayanya lebih terjangkau,” ujarnya.
Namun, ke depan pihaknya membuka peluang umroh melalui Bandara JBS, jika permintaan masyarakat semakin banyak. “Bisa jadi kami membuka umroh VIP, yang melalui Bandara JBS. Namun, untuk saat belum,” ujarnya.
Sementara itu, jamaah umroh dari Purbalingga akan melaksanakan ibadah selama 12 hari, yakni mulai 18 Oktober 2023 hingga 30 Oktober 2023.
Pemberangkatan jamaah umroh dari KBIHU Buana Multazam kali ini merupakan pemberangkatan perdana setelah pandemi Covid-19.
“Peserta umroh kali ini berjumlah 48 orang,” ujarnya.
Jamaah umroh kali ini, akan mendapatkan beberapa keistimewaan. Yakni, bisa merasakan dua kali salat Jumat saat melaksanakan rangkaian kegiatan umroh. (Prima Intan DI)
