NGAWI – Benih padi varietas gamagora 7 hasil riset Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM tengah memasuki masa uji pasar, ditanam petani di sejumlah provinsi di Indonesia. Selain di DIY juga diujicobakan ditanam di Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB juga rencana berikutnya di Bali.
Kepala PIAT UGM Dr Ir Taryono MSc mengatakan, uji pasar di Jawa Tengah ada di sembilan wilayah diantaranya di Banyumas, Pati, Wonogiri, Blora. “Hasil panen padi gamagora 7 masuk kategori beras premium mirip beras rojolele. Karakter tanaman padinya tak mudah roboh, anakan banyak, pertumbuhan serempak, umur tidak panjang di demplot di Jawa Tengah potensi maksimal 10 ton gabah kering panen perhektar. Di Jawa Tengah uji pasar bekerjasama dengan Pemprov Jateng, di Jatim kerjasama dengan swasta. Hanya saja kami belum tanam dalam jumlah yang luas. Di Desa Guyung Kecamatan Gerih diujicobakan di tingkat petani seluas 1,5 hektar,” jelas Taryono, Rabu 1 November 2023.
Varietas benih padi gamagora 7, lanjutnya, merupakan seri varietas padi yang dilepas PIAT dan sudah mengantongi SK pelepasan dari Kementerian Pertanian pada Maret 2023. Untuk selanjutnya masuk ke petani. “Dengan keunggulan yang ada (benih ini) diharapkan bisa membantu pemerintah dalam mewujudkan program ketahanan pangan nasional,” imbuhnya.
Gemin (55) petani setempat yang pada musim tanam 3 baru pertama kali menanam gamagora 7 menuturkan pengalamannya bahwa anakan padi gamagora 7 terbilang banyak. “Baru kali ini mencoba benih padi gamagora 7. Untuk hasil panen belum tahu karena tanaman baru berumur 55 hari. Yang sudah jelas terlihat, anakannya banyak. Beda dengan varietas lain yang pernah saya tanam,” ucap Gemin yang berharap padi gamagora 7 bisa panen maksimal. (Sukron)
