Produksi Keripik Pisang Cocok Sebagai Usaha Rumahan

 Produksi Keripik Pisang Cocok Sebagai Usaha Rumahan

Keripik pisang kemasan seperempat kilogram siap dipasarkan. (Foto: Wiradesa)

KEBUMEN – Keripik pisang, camilan kriuk disukai tua hingga anak-anak. Saking populernya, keripik pisang boleh dibilang camilan sejuta umat. Dari lidah orang desa hingga orang kota, hampir semua doyan. Bahkan kalau cara memilih bahannya tepat, pengolahan pas, keripik pisang bisa cepat ludes dan tandas kala disajikan karena rasanya enak, gurih, ada sedikit manis.

“Pisangnya pakai pisang kepok. Cara bikin keripik pisang cukup mudah. Di desa-desa yang bahan baku pisang mudah didapat, biasanya ibu-ibu banyak yang rajin bikin keripik pisang daripada pisangnya mubazir nggak kemakan,” kata Siti Khotimah, ibu rumah tangga warga Desa Mangli, Kuwarasan.

Selain dibikin keripik pisang, limpahan panen pisang bisa diolah jadi sale pisang. Tetapi ketimbang bikin sale pisang, Khotimah mengaku lebih suka bikin keripik pisang. Menurutnya proses pengolahan lebih sederhana.

Sebelum menggoreng keripik pisang, lebih dulu ia menyiapkan pisang yang mau dibikin. Selain kepok, jenis pisang lain pun dapat diolah seperti uter atau raja bandung, juga pisang raja. Pisang dipilih yang masih mentah. Kulit dikupas, dipotong tipis, tiriskan atau angin-anginkan pada tampah. Setelah itu goreng pada minyak dengan panas cukup. Tunggu hingga kuning kecoklatan tanda matang. Entas gorengan keripik pisang taruh pada wadah cepon bamboo hingga kandungan minyaknya kisat.

“Itu proses produksi keripik pisang original. Kalau mau rasa manis, caramel, asin gurih, tinggal diolah lagi dengan bahan-bahan yang dibutuhkan misalnya gula, garam, dan coklat,” ujar Khotimah. Menurutnya, keripik pisang sangat potensial dijadikan usaha rumahan. Banyak toko oleh-oleh yang siap menampung. Terkadang pula, UMKM juga menyapa konsumen keripik pisang secara langsung lewat beragam platform media sosial.

“Produksi keripik pisang sangat cocok bagi ibu rumah tangga di pedesaan yang ingin mencari penghasilan tambahan,” pungkasnya. (Sukron)

Sukron Makmun

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

%d blogger menyukai ini: