KEBUMEN – Daging kelinci empuk dan kaya manfaat. Tekstur daging yang empuk, membuat daging kelinci cocok diolah menjadi beberapa menu kuliner: sate kelinci, tongseng, rica-rica.
“Dagingnya empuk, seratnya lembut. Tidak alot dibikin sate. Di tongseng, dirica-rica pun enak. Rasanya gurih. Bumbu meresap,” kata Dzulfikri Yahya (23), pemilik Kamila Rabit Farm.
Ide mengolah daging kelinci menjadi beberapa menu kuliner muncul setelah Fikri membuka peternakan kelinci empat bulan lalu. Dalam memasak daging kelinci selain ditangani Fikri sendiri, ia dibantu orang tua.
“Pasokan daging kelinci untuk kuliner dari ternak sendiri. Kekurangannya membeli dari luar,” ungkapnya. Harga daging kelinci hidup per kilo Rp35 ribu. Kemudian daging kelinci dipotong sesuai peruntukan. “Suatu ketika, pernah ada yang takut mencoba sate kelinci ini. Namun, setelah mencicipi malah ketagihan,” tutur Fikri kepada wiradesa.co, Rabu (27/01/2021).
Ditemui di rumahnya, di Dukuh Entak RT 03 RW 02 Dorowati, Klirong, Kebumen, Fikri menjelaskan tentang usaha mengolah daging kelinci. Selain sate kelinci, ada tongseng dan rica-rica. Semua dikreasi oleh Fikri menggunakan bumbu rempah-rempah alami. Sedangkan daging kelinci yang kualitasnya bagus yakni jenis Newzeland. Dagingnya lebih empuk. Untuk harga, seporsi olahan sate, tongseng dan rica-rica dijual Rp 25 ribu. Pemasarannya secara online dengan membuka pre order lewat WhatsApp. Pelanggan kebanyakan dari luar Dorowati.
“Alhamdulilah, sementara ini belum pernah ada yang kecewa, sebab rasanya gurih, lezat harganya pun ekonomis,’’ imbuh Fikri. Adapun manfaatnya, daging kelinci banyak dipercaya punya khasiat mengobati sakit jantung, asma dan bisa dicoba oleh mereka yang tengah memprogram kehamilan. (Nur Anggraeni)