Jajanan Pasar Apem, Tiap Akhir Pekan Terjual Hingga 1000 Potong

 Jajanan Pasar Apem, Tiap Akhir Pekan Terjual Hingga 1000 Potong

Suyoto dan apem bikinannya. (Foto: Wiradesa)

KULONPROGO – Jajanan apem, salah satu kudapan laris di Pasar Sentolo lama. Tiap pagi gerobak apem dengan ciri khas warna ijo selalu mangkal di timur pasar. Suyoto pemilik gerobak sekaligus penjual apem ijo mulai buka lapak apem di situ sejak 1999.

“Dulu pernah merantau ke Bandung. Di Bandung sekalian belajar bikin apem. Akhirnya sampai sekarang jualan apem di Kulonprogo,” kata Suyoto yang tinggal di Sentolo Lor RT 17RW 09.

Kepada wiradesa.co yang menemuinya di lokasi jualan, Jumat 6 Oktober 2023, Suyoto menjelaskan, apem terbuat dari bahan utama tepung terigu, gula, santan, telur. Bahan tersebut dijadikan adonan pada malam hari. Adonan dibiarkan mengembang sekitar enam jam dan pada pagi hari di lokasi jualan, ia tinggal memanaskan di atas loyang cetakan.

“Sekali masak satu loyang membutuhkan waktu matang enam menit. Satu loyang isi 16 apem. Dan di gerobak pakai tiga loyang sekali masak. Kalau akhir pekan dan hari libur bisa terjual sekitar 1000 apem,” ungkap Suyoto yang menghabiskan enam kilogram terigu sehari.

Selain apem, Suyoto juga menyediakan serabi solo yang digulung daun pisang. Produksi di lokasi sekalian jualan, gerobak dikasih bantuan salah satu kampus perguruan tinggi di Yogya. Tak hanya digemari pelanggan, dengan produk apem, Suyoto menorehkan prestasi. Ia tampil sebagai juara dua pada Menoreh Food Festival tahun ini.

“Ikut Menoreh Food Festival mewakili Pokdarwis Sentolo. Di ajang itu khusus memperlombakan pembuatan makanan kudapan atau camilan,” ujarnya. (Sukron)

Baca Juga:  Manfaatkan Bahan Alami Ubah Kain Polos Jadi Bernilai Seni dengan Teknik Ecoprint

Sukron Makmun

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

%d blogger menyukai ini: