GUNUNGKIDUL – Rukun Warga (RW) 43 Tegalsari (RT 01 dan 02), Tambakrejo, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhasil membangun Perusahaan Air Minum Dusun (PAMDus) pada Mei 2024. Pembangunan itu dilaksanakan dengan swadaya masyarakat, tanpa bantuan pemerintah.
Beberapa hari terakhir ini warga gotong royong mengebor air, membangun tampungan air, dan memasang pipa yang menghubungkan sumur bor dengan rumah-rumah penduduk. “RW 43 Tegalsari ini terdapat sekitar 80 kepala keluarga,” ujar Tri Madi Wiyono, salah seorang warga Tegalsari, Sabtu 18 Mei 2024.
Untuk mendapatkan sumber air, warga harus mengebor lahan sedalam 80 meter. Biaya yang dihabiskan untuk pengeboran dan pembelian bak penampungan sekitar Rp 20 juta. Dana itu diperoleh dari warga, khususnya warga Tegalsari yang ada di perantauan.
Air dari PAMDus nantinya, selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga juga dimanfaatkan untuk mengairi berbagai tanaman pertanian yang ada dalam galon. Kebetulan warga Tegalsari telah memprogramkan “Seribu Galon” untuk merealisasikan konsep “Petani Cerdas Air”.
Sebelum membangun PAMDus, warga memakai air dari PDAM. Biaya yang dikeluarkan untuk berlangganan PDAM rata-rata per keluarga sekitar Rp 150.000 per bulan. Namun dengan PAMDus, setiap keluarga hanya dikenakan iuran sekitar Rp 30.000 per bulan.
Saat ini sebagian besar warga Tegalsari Tambakrejo telah memiliki “Greenhouse” sendiri di depan rumahnya. Bahkan ada satu keluarga yang memiliki lebih dari satu “Greenhouse”. Galon-galon yang ada di dalam “Rumah Hijau” ditanami buah dan sayur-sayuran, seperti buah melon, timun, semangka, dan sayur terong, cabai, loncang, seledri, dan lainnya.
Dimotori Tri Madi Wiyono pendiri Studio Tani, bapak-bapak warga Tegalsari bertekad untuk merealisasikan Program Sergap (Seribu Galon Pertanian) dan ibu-ibu siap untuk melaksanakan Gempur (Gerakan Mandiri Dapur). Dengan program Sergap dan Gempur, maka di Tegalsari Tambakrejo nantinya akan menjadi Kawasan Masyarakat Petani Unggulan.
Sumiran, salah satu warga Tegalsari bersemangat untuk membangun Greenhouse di depan rumahnya. Bertani dengan media tanam galon itu irit air, minim tenaga kerja, dan hasilnya bisa memenuhi kebutuhan buah dan sayur keluarga. “Pembangunan PAMDus sangat menunjang dan berkaitan erat dengan pelaksanaan bertani cerdas air,” ujar Sumiran.
Sedangkan Pendiri Studio Tani optimis warga Tegalsari bisa lebih berdaya dan meningkat kehidupan ekonominya dengan adanya PAMDus. “Setelah melaksanakan program Sergap dan Gempur, kami optimis warga Tegalsari menjadi tangguh tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga bidang sosial, budaya, agama, dan lainnya,” tegas Tri Madi Wiyono.
Gotong royong dan swadaya warga Tegalsari, Tambakrejo, Semanu, Gunungkidul, untuk membangun PAMDus layak menjadi contoh bagi warga desa lainnya. Tanpa bantuan pemerintah, masyarakat bisa berswadaya, bersama, saling membantu, untuk berdaya guna meningkatkan ekonomi, sosial, budaya, agama, dan lainnya untuk meraih kesejahteraan. (Ono)