KULONPROGO-Beragam jenis asupan pakan yang bisa dipilih bagi ternak kambing atau domba. Dari sekian formulasi pakan, Sumedi lebih memilih pakan daun-daunan dan batang muda. Sosok yang tinggal di gubuk di pinggir Kali Progo di Padukuhan Kidulan Salamrejo Sentolo ini memanfaatkan dedaunan dari tanaman di sekitarnya.
“Pakannya sebagai menu utama hijauan daun singkong karet sama batang mudanya. Tambah campuran daun kliriside dan indigovera,” tutur Sumedi, Selasa 7 Januari 2025.
Di samping dedaunan yang dia sebutkan, masih ada dua jenis daun yang ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan pakan empat kambing jenis domba miliknya. Yakni daun pisang dan daun mahoni. Tanaman singkong karet, kliriside, sengaja dibudidayakan setahun sebelum mulai beternak. Pemilihan jenis tanaman disesuaikan dengan kondisi lahan.
“Lahannya kebetulan tanah krakal. Tanah campur batu koral. Kondisi saat kemarau cenderung kering dan keras. Tanaman singkong karet, indigovera dan kliriside itu tahan di segala musim. Saat kemarau tidak mati,” ungkapnya sembari membikin jamu bagi ternak.
Dengan jatah pakan tersebut yang diberikan saban hari, ternak domba Sumedi gemuk-gemuk dan sehat. Tiga betina bahkan tengah bunting.
Sumedi yang akrab disapa Pak Tani menuturkan, pemberian pakan daun dengan cara dicacah terlebih dahulu. Hal itu untuk mengurangi jumlah sisa pakan yang terbuang akibat tak dimakan. Asupan tambahan berupa pemenuhan kebutuhan minum. Saat memberikan minum Sumedi menambahkan perasan jamu parut untuk ternak. Ia memarut kunyit, temulawak, jahe plus tetes tebu. Tambahkan air. Jamu diberikan secukupnya dilarutkan pada air minum.
Untuk menjaga stok pasokan pakan, budidaya tanaman pakan ia terapkan. Tanah koral yang semula tak produktif kini menghijau subur. Tak banyak teknik yang diterapkan. Sumedi hanya meratakan tanah. Menutup dengan kompos serta kotoran kambing. Tanpa intervensi pemupukan secara kimiawi.
“Awalnya buat pakan ternak masih pakai campuran dedak, polar dan konsentrat. Kini lebih memanfaatkan pakan hijauan hasil budidaya. Untuk obat cacing pakai daun pepaya yang diremas dan campur dalam minuman,” tambahnya.
Di gubuk hunian yang menyerupai bedeng beratap asbes, Sumedi memantau tiap waktu perkembangan empat ternaknya. Meski tinggal tanpa listrik dan bedeng masih berlantai tanah, ia mengaku tenang apalagi melihat pertumbuhan ternak dombanya menggembirakan. Sehat dan gemuk-gemuk. (Sukron)