BANTUL – Kebutuhan jangkrik sebagai pakan burung cukup tinggi. Beberapa burung kicauan bahkan memakan jangkrik sebagai asupan pokok. Sebutlah murai batu, kacer, poci.
Guna memenuhi permintaan jangkrik sebagai pakan burung, jangkrik sudah diternakkan. Anton, peternak jangkrik dari Bakal Pokok RT 23 Argodadi Sedayu mengatakan, produksi ternak jangkrik miliknya sudah bisa rutin panen mingguan.
“Panen mingguan. Satu minggu menebar telur satu kilogram. Bila musim bagus bisa panen satu kuintal. Kalau kurang bagus dapatnya sekitar 50 kilogram jangkrik,” tutur Anton, Rabu 30 Agustus 2023.
Beberapa faktor menjadi penyebab panen jangkrik menjadi kurang bagus. Di antaranya faktor cuaca, kualitas telur kurang bagus, juga predator alami seperti serangga kepik yang bertelur menjadi ulat dan ulat bertumbuh bersama jangkrik sehingga mengganggu.
“Telur didapat dari kandang sendiri. Berupa kandang kotak berukuran 120×120 cm tinggi 60 cm. Dari tanah kotak kandang setinggi 20 cm,” imbuhnya.
Di dalam kotak, induk jantan dan betina dibiarkan tinggal tumpukan klaras daun pisang. Butuh waktu 60 hari hingga akhirnya bertelur. Media bertelur berupa nampan pasir. Yang bagus berupa pasir laut. Namun, pasir Progo pun bisa jadi pilihan. Setelah masuk masa bertelur, tiap tiga hari telur diambil. Pengambilan telur bisa dilakukan hingga sebanyak delapan kali.
Telur yang telah diambil dengan cara memisahkan dari pasir, diperam selama seminggu dalam pasir. Setelah seminggu diperam telur dipindahkan ke kotak penetasan dan pembesaran. Tetasan jangkrik akan tinggal di tumpukan klaras daun pisang hingga besar dan siap panen dalam 35 hari.
Selama pembesaran dibutuhkan pakan berupa fur ayam yang digerus halus. Ditambah hijauan berupa daun pisang atau daun singkong. Awal menetas pemberian pakan cukup segenggam kemudian ditambah secara bertahap. Proporsi pakan selama pembesaran, satu kilogram jangkrik akan menghabiskan pakan sebanyak satu kilogram.
“Harga pakan perkilogramnya Rp 8000. Sedangkan jangkrik, meski harga fluktuatif tetapi tren harga tahun ini kisarannya Rp 25 perkilogram,” terang Anton.
Anton menghitung kalkulasi bisnis ternak jangkrik. Dengan dua puluh kotak kandang keseluruhan perminggu memutar omzet kotor Rp 2,5 juta. “Dipotong upah tenaga, vitamin dan pakan, bersih dapat untung mingguan Rp 1-1,5 juta. Catatan, itu bila harga jual perkilogram Rp 25 ribu dan hasil panen pas bagus,” pungkas Anton. (Sukron)
