Uji Coba Terbatas, Dinpar Sleman Verifikasi 100 Destinasi dan Unit Usaha Pariwisata

Wiradesa.co – Pemberitaan tentang pariwisata menjadi isian yang paling banyak diminati masyarakat di antara berbagai topik pemberitaan media massa baik cetak, online, maupun elektronik.

Berkenaan dengan itu, media massa diharapkan dapat menghadirkan konten yang diminati sekaligus dapat diambil manfaat oleh masyarakat terutama para calon wisatawan.

Makin banyak pemberitaan tentang pariwisata sesuai dengan yang diharapkan akan meningkatkan angka kunjungan wisata di suatu daerah sehingga masyarakat di daerah tersebut akan makin sejahtera.

Peran media massa dalam menunjang kepariwisataan tersebut disampaikan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY Sihono HT dalam pengantar Seminar Promosi Pariwisata Sleman New Normal dari Sudut Pandang Media Massa, di The Alana Yogyakarta, Selasa (25/8/2020).

Kepala Dinas Pariwisata Sleman Dra Hj Sudarningsih MSi mengatakan, terkait pandemi COVID-19, di Sleman, sekitar 170 unit destinasi wisata beserta unit usaha pariwisata mengalami mati suri.

“Sejak pertengahan Maret otomatis semua destinasi tutup. Unit usaha pariwisata berhenti operasi. Saat ini mulai bergerak dengan uji coba terbatas. Dalam uji coba terbatas diperlukan adanya sinergi pemerintah, akademisi, bisnis dan media massa,” tutur Sudarningsih.

Baca Juga:  Jualan Nangka Madu, Omzet Rp30 Juta Per Bulan

Komunikasi, lanjut Sudarningsih, berperan penting. Media massa berperan vital dalam hal edukasi kesehatan dan ekonomi selama pandemi. Media massa diharapkan menyampaikan berita proporsional agar masyarakat tidak sampai panik namun tetap waspada sementara pelaku usaha wisata mendapat kontrol sosial agar tak sampai melanggar protokol kesehatan.

“Di masa uji coba terbatas rencananya akan ada tiga even untuk mendorong ekonomi masyarakat melalui pariwisata. Yaitu Sleman Temple Run diikuti 500 peserta, Tour de Merapi dan Lomba Sapta Pesona,” imbuh Sudarningsih.

Dijelaskannya, hingga saat ini Dinas Pariwisata Sleman telah melakukan verifikasi terhadap 100 destinasi dan unit usaha pariwisata. Sebanyak 46 destinasi dan unit usaha pariwisata telah diberi rekomendasi lantaran memenuhi standar tata laksana protokol kesehatan seperti penyediaan wastafel air mengalir, thermogun, penataan aturan jaga jarak dan pengenaan masker.

“Dibukanya sektor pariwisata memang punya arti penting, sebab seperempat PAD Sleman disumbang sektor wisata. Tapi dibukanya pariwisata jangan sampai menumbuhkan klaster baru,” ucap Sudarningsih. (Sukron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *