SLEMAN-Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengajak masyarakat datang ke Posyandu agar mendapat pelayanan secara primer dan terintegrasi.
Bupati menyampaikan hal itu saat menghadiri kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting Kapanewon Depok bertempat di Pendopo Kapanewon Depok, belum lama ini.
Turut hadir Forkompinda Sleman, panewu Depok, kapolsek Depok Timur, Depok Barat dan Bulaksumur, Plt lurah Maguwoharjo, lurah Condongcatur dan Plt lurah Caturtunggal, kepala Puskesmas Depok I, II dan III dan 250 kader kesehatan se- Kapanewon Depok.
Kegiatan dilaksanakan bekerja sama dengan Puskesmas Depok Raya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan Kapanewon Depok.
Kegiatan-kegiatan lainnya seperti pemeriksaan IVA, penyuluhan kanker serviks, penyuluhan pencegahan penyakit tidak menular (PTM), sosialilisasi Posyandu integrasi layanan primer (ILP) dan yang terakhir arahan bupati Sleman tentang pencegahan stunting.
dr. Puti dari Dinas Kesehatan Sleman memaparkan perlunya ibu-ibu yang aktif melakukan hubungan seksual untuk melakukan IVA test. IVA test sangatlah penting karena sebagai upaya deteksi dini kanker leher rahim.
“Selain melakukan IVA test secara rutin perlu juga dilakukan sadari. Yaitu pemeriksaan payudara sendiri yang merupakan metode pemeriksaan untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin,” jelasnya.
Sejalan dengan hal tersebut disampaikan Farida juga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman perihal banyaknya wanita yang terkena kanker leher rahim dan kanker payudara dikarenakan beberapa faktor. Yaitu makan dan minum tinggi gula, kurangnya aktivitas fisik, dan perokok aktif. Di samping itu upaya pencegahan PTM harus diterapkan sejak anak-anak yaitu melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari, mengenalkan makan buah dan sayur setiap hari, dan mengkonsumsi air putih.
Jika sudah terlanjur terkena PTM, tidak bisa diobati tetapi hanya bisa dikendalikan dengan mengkonsumsi obat rutin dan mengubah pola hidup sehat.
Intervensi stunting sangat erat kaitannya dengan Posyandu, Posyandu di wilayah Kapanewon Depok diharapkan bisa melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan panjang badan menggunakan alat ukur yang terstandar.
Ardika promkes Puskesmas Depok 2 dalam paparannya menyampaikan Posyandu saat ini adalah Posyandu integrasi layanan primer (ILP) yaitu layanan kesehatan primer dan terintegrasi mulai dari pendaftaran, pengukuran, skrening sesuai dengan buku KIA, pelayanan kesehatan berupa edukasi dan pemberian PMT bagi ibu hamil dan balita. Upaya layanan primer seperti ini yang mampu menekan stunting di wilayah Kapanewon Depok.
Sementara Wawan Widiantoro, S.IP., MPA panewu Depok dalam sambutannya mengatakan kapanewon sudah berhasil menurunkan kasus stunting di buktikan dengan data dari EPPBGM dari Puskesmas Depok I, Puskesmas Depok II dan Puskesmas Depok III. Tahun 2023, Puskesmas Depok I berhasil menurunkan 3,77%, Puskesmas Depok II berhasil menurunkan 4,56% dan Puskesmas Depok III berhasil menurunkan 4,13%.
“Penurunan stunting ini atas kerjasama dari kader kesehatan dan kalurahan setempat yang telah mengalokasikan dana desanya untuk pencegahan stunting,” jelas Wawan.
Bupati Sleman Kustini Purnomo menyampaikan penurunan angka stunting perlu adanya dukungan dari beberapa pihak yaitu orang tua tentang pola asuhnya, kader kesehatan tentang buka Posyandu secara rutin, kalurahan dengan mengalokasikan dana desa untuk pencegahan stunting.
“Mari semua masyarakat di Kapanewon Depok untuk datang ke Posyandu masing-masing agar mendapatkan pelayanan kesehatan secara primer dan terintegrasi,” pungkasnya. (*)