Asyiknya Mengamati Bangau Mencari Ikan dari Gazebo Bambu Komunitas Wisata Hijau Lestari

Gazebo bambu tak jauh dari pohon munggur di tepi Kali Progo tengah dipasang. (Foto: Waspodo).

SETELAH jalan pinggir Kali Progo sepanjang 300 meter berhasil dibuka dengan kerja bakti sebagian warga Padukuhan Karangwetan, gazebo bambu mulai dipasang pada Sabtu 13 Juli 2024. Gazebo bambu ukuran 2×2 sebanyak 2 unit didirikan oleh Komunitas Wisata Hijau Lestari, Salamrejo Sentolo, Kulonprogo.

“Dua gazebo bambu. Masing-masing ukuran 2×2 meter. Bisa untuk istirahat dan bersantai pengunjung yang ingin menikmati suasana tepian Kali Progo yang elok,” ungkap Edy Cahyono, Ketua Komunitas Wisata Hijau Lestari.

Dua gazebo tersebut satu dengan lainnya berjarak 100 meter. Menghadap ke timur. Gazebo bambu dipasang diatas umpak cor. Bagian samping kanan kiri dan belakang dipagar bambu. Akses jalan berada di depan gazebo. Duduk di gazebo bambu menikmati suasana Kali Progo terbilang syahdu. Apalagi setelah jalan selebar tiga meter selesai dibuka. Kelihatan bersih. Tak lagi penuh tanaman kolonjono seperti semula.

“Pandangan lebih luas, melihat burung bangau lepas landas ke permukaan air mencari ikan sangat asyik dan eksotis. Kesibukan pemancing juga terlihat jelas dari arah gazebo,” ujar Waspodo salah satu anggota Komunitas Wisata Hijau Lestari.

Baca Juga:  Bersepeda Mengunjungi Sentra Kerajinan Serat Alam dan Kuda Lumping di Salamrejo
Suasana tepi Kali Progo, pengunjung mengamati kegiatan para pemancing dan burung bangau terbang mencari ikan. (Foto: Wiradesa).

Ditambahkan Waspodo di sisi selatan di bawah Joglo Kilen Lepen tumbuh pohon munggur yang menjadi salah satu penanda atau ciri khas di kawasan itu. Bawah pohon munggur sebelah timur merupakan salah satu tempat favorit pemancing. Sedangkan di bagian barat pohon munggur bisa menjadi alternatif spot foto menarik. Seperti belum lama ini Waspodo memotret vespa kesayangan di spot pohon munggur. Di sekitar pohon munggur memungkinkan pula dipakai camping mendirikan tenda.

Spot ngisor (bawah) pohon munggur, spot menarik untuk fotografi. (Foto: Waspodo).

“Setelah dibukanya jalan di tepi kali sejumlah kegiatan bisa saja dirancang dan dilaksanakan. Bisa event seni budaya, olahraga sepeda, joging, jalan kaki dan kegiatan wisata desa lainnya,” imbuhnya. (Sukron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *