Kalurahan Srimulyo Memiliki 22 Destinasi Wisata

Makanan dan minuman khas yang dijajakan di Pasar Kebon Empring, Sabtu (2/11/2024). (Foto: Wiradesa)

KALURAHAN di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang paling banyak memiliki destinasi wisata, salah satunya Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul. Di kalurahan ini, tercatat ada 22 tempat wisata yang tersebar di padukuhan-padukuhan.

“Kalurahan Srimulyo terdiri dari 22 padukuhan dan semua padukuhan memiliki destinasi wisata dengan kekhasan masing-masing,” ujar Drs. Wajiran, Lurah Srimulyo, Sabtu 2 November 2024. Selain itu, setiap padukuhan juga memiliki produk unggulan yang bisa dinikmati para wisatawan.

Ke-22 padukuhan itu, yakni Padukuhan Kradenan, Cikal, Bintaran Kulon, Bintaran Wetan, Klenggotan, Bangkel, Payak Cilik, Payak Tengah, Payak Wetan, Onggopatran, Kabregan, Sandeyan, Duwet Gentong, Ngijo, Jombor, Jolosutro, Prayan, Ngelosari, Kaligatuk, Pandeyan, Plesedan, dan Jasem.

Sedangkan destinasi wisatanya adalah Bukit Bintang, Watu Amben, Pasar Kebon Empring, Gerbang Banyu Langit, Taman Nggirli, Taman Tempuran Cikal, Gunung Wangi Bangkel, Bukit Tompak, Bukit Tinatar, Puncak Bucu, Makam Sunan Geseng, dan Taman Wisata Batu Kapal.

Selanjutnya ada destinasi wisata Teratai Biru Kali Opak, Situs Payak, Sendang Hargo Lawu, Sendang Widodari, Watu Amben, Gunung Kucing, Taman Kali Buntung, Watu Wayang, Watu Lumpang, dan Pangol Hill.

Baca Juga:  Tiket Toilet Wisata Sarangan 1 x Pakai Rp 3.000

Semua destinasi wisata ramai dikunjungi wisatawan, namun lima destinasi yang paling banyak dikunjungi masyarakat, yakni Bukit Bintang, Watu Amben, Pasar Kebon Empring, Gerbang Banyu Langit, dan Gunung Wangi Bangkel.

Destinasi Bukit Bintang berada di perbukitan sisi timur, jalan arah Gunungkidul. Saat berada di bukit ini, wisatawan akan bisa menikmati keindahan Kota Yogyakarta dari atas pegunungan. Umumnya wisatawan datang di malam hari, menikmati jagung bakar sambil memandang kerlap kerlip lampu Kota Yogyakarta.

Sedangkan destinasi wisata Pasar Kebon Empring berada di dataran, pinggir Kali Gawe. Pasar di bawah pepohonan bambu ini buka setiap hari, namun ramai pengunjung jika hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional. Berbagai makanan dan minuman jadhul ditawarkan di pasar ini. Pengunjung bisa santai menggelar tikar di pinggir kali, sambil menikmati makanan minuman tempo dulu, serta mendengarkan musik, sebagai penglipur hati. (Ono) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *