Mina Padi Sistem Sawah Cerdas Air, Solusi Pemenuhan Kebutuhan Pangan di Masa Depan

Tri Madi Wiyono di area sawah mina padi sistem cerdas air yang dikelolanya. (Foto: Melia Puspita Larasati).

GUNUNGKIDUL-Penggagas Studio Tani Semanu, Gunungkidul, Tri Madi Wiyono berhasil mengembangkan penanaman padi di tanah tandus, kering dan gersang. Pengembangan penanaman padi tersebut menggunakan sistem mina padi.

Sistem mina padi ini dikembangkan dengan merekayasa cetak sawah cerdas air. Rekayasa cetak sawah cerdas air ini dinilai praktis, simpel, dan awet sampai puluhan tahun.

“Jika di Gunungkidul berhasil mengembangkan mina padi 1 hektar saja, maka akan menggemparkan dunia pertanian,” kata Tri Madi Wiyono saat tampil menjadi pemateri II Sekolah Jurnalisme Desa yang berlangsung di Studio Tani Semanu, Sabtu, 27 Mei 2023.

Di Studio Tani terdapat satu demplot tanah berukuran 4 x 9 meter berisi tanaman padi dengan sistem mina padi.

Rekayasa cetak sawah cerdas air merupakan ide cemerlang dari penggagas Studio Tani Wiyono. Ide cemerelang muncul karena tingginya pemanasan global pada saat ini yang berpengaruh mempercepat pengeringan kandungan air yang ada di dalam tanah, khususnya di wilayah Gunungkidul. Dengan tanah yang kering bagaimana tanaman padi bisa tumbuh dengan subur?

Baca Juga:  Nasi Tiplek dan Gembel Kuliner Khas Segajih

Menjawab tantangan tersebut Wiyono membuktikan dengan sukses panen 5 kali dalam percobaan penanaman padi menggunakan sistem mina padi. Hasil tersebut dua nilai cukup memuaskan secara kualitas maupun kuantitas.

Mina padi cetak sawah cerdas air menghasilkan dua keuntungan sekaligus, yaitu panen padi dan panen ikan nila. Keberanian Wiyono mengembangkan sistem mina padi dapat mengatasi gagal panen padi yang dikarenakan faktor kekeringan di Gunungkidul.

Rekayasa cetak sawah cerdas air dapat diawali dengan menyiapkan lahan sesuai keinginan. Lalu lahan dikeduk sedalam ± 30-40 cm. Setelah dikeduk tanah galian ditutup plastik UV secara menyeluruh dan di uruk tanah dengan ketebalan ± 20 cm. Setelah itu diuruk tanah, kemudian ditabur pupuk kotoran hewan dan kompos. Setelah siap maka dialiri air setinggi ±30 cm, dan didiamkan selama 1- 2 minggu sampai muncul beberapa rumput pertanda tanah siap untuk ditanami. Lahan siap untuk di tanami tanaman padi sistem mina.

“Selama masih ada kehidupan, maka pertanian akan senantiasa bertahan dan berkembang,” kata Tri Madi Wiyono.

Baca Juga:  Vaksinasi Massal di UGM Diikuti 2.681 Orang

Pertumbuhan penduduk yang semakin melonjak, maka kebutuhan pokok pangan juga akan meningkat. Terobosan cerdas mina padi akan menjadi solusi yang baik untuk pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia. (Melia Puspita Larasati)

Tinggalkan Komentar