MELUKIS Jaran Kepang di pinggir jurang menjadi salah satu sajian menarik dari pelaksanaan “Pentas Drama Dalam Rasa Swara” di pelataran Omah Tabon, Candisari, Wukirharjo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu 12 Agustus 2023.
Proses melukis dan mewarnai properti seni pertunjukan rakyat itu penuh daya magis, karena juga diperdengarkan gending-gending Jawa yang dibawakan para seniman Desa Wukirharjo. Para penabuh gamelan dan sinden yang sudah sepuh-sepuh (tua) itu penuh penjiwaan.
Pelukis Jaran Kepang, Tuhari, terlihat serius menggoreskan cat di anyaman bambu berbentuk kuda. Dia menuangkan imajinasi seni lukisnya dengan rasa. Suara gamelan memperlancar coretannya pada media seni pertunjukan yang dulu sangat digemari rakyat perdesaan di tanah Jawa.
Konon, pembuat Jaran Kepang bukan orang sembarangan. Biasanya, dia kuat olah batinnya. Besar tirakatnya dan memiliki garis keturunan yang memang biasa membuat media seni tradisi. “Saya dulu pelaku seni jathilan. Diundang di beberapa tempat dan menjadi pemain yang ditunggu kedatangannya,” ujar Tuhari.
Agenda Seni Budaya “Pentas Drama Dalam Rasa Swara”, berlangsung dua hari, Sabtu dan Minggu 13 Agustus 2023. Hari pertama dipentaskan seni karawitan, dan dimeriahkan dengan prosesi melukis Jaran Kepang, pamer batik Saraswati, dan demo olahan cucur, makanan khas desa. Sedangkan hari kedua Minggu, ditampilkan Langen Carita.
Menurut Wiwid Omah Tabon, pementasan Langen Carita itu pertunjukan khas warga perdesaan. Para seniman rakyat, bercerita dengan tembang. Ada pesan-pesan bermakna bagi kehidupan yang terkandung dalam tembang-tembang yang dilantunkan.
Pentas seni budaya, Karawitan dan Langen Carita di Omah Tabon layak diapresiasi. Inilah ekspresi seniman desa dengan kesederhanaan dan keasliannya. Pementasan di alam terbuka, di bawah pepohonan, dan di bibir jurang perbukitan. (Ono Jogja)
