KULONPROGO – Menekuni olahraga anggar dimulai Farida Monica sejak SMP, pada 2011. Menurut Farida, anggar termasuk cabang olah raga untuk mengejar prestasi. Prestasi tertinggi yang ditorehkan Farida yakni pada kejuaraan nasional.
“Pertama kenal anggar saat SMP, di SMP Negeri 1 Sentolo. Awalnya tak begitu intens namun kemudian terus saya tekuni sampai sekarang,” kata Farida, warga RT 20 Salamrejo, Sentolo saat bertemu wiradesa.co, Selasa 21 Februari 2023.
Farida menuturkan, semua alat beladiri anggar mahal. Seperti senjata, dibagi tiga jenis floret, sabel, deghen. Kostum, sepatu khusus anggar, sarung tangan, kaos kaki keseluruhan termurah sampai sekitar Rp 1,9 juta. Bodi protektor Rp 500 ribu. “Senjata paling murah Rp 900 ribuan. Masker sekitar Rp 1,5 juta. Belum sarung tangan sekitar Rp 250 ribu, kabel Rp 250 ribu,” lanjutnya.
Mungkin karena terhitung mahal, membuat anggar termasuk olahraga dengan sedikit peminat. Meski terbilang olahraga dengan peralatan mahal namun bagi atlet tak harus punya seluruh peralatan. Bahkan awal mengenal anggar Farida latihannya masih memakai walesan pancing.
Bertahun-tahun menekuni anggar, Farida tercatat menorehkan sejumlah prestasi. Terbaru juara tiga pada kejuaraan nasional anggar kategori senior pada 2022. Di pekan olahraga daerah (Porda) DIY juara satu selama 4 kali berturut-turut.
Sehari-hari, di samping sebagai tenaga honorer di SMPN 1 Sentolo, saban Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu Farida melatih anggar di balai Kalurahan Sentolo. Farida menuturkan, bagi yang mau ikut gabung belajar anggar bisa datang langsung ke balai Kalurahan Sentolo pada jam latihan. “Bagi yang minat, mau gabung latihan tak dipungut biaya. Syarat punya sepatu olahraga. Anggar ini bisa dimulai untuk anak kelas lima SD,” ucapnya. (Sukron)
