Gotong-royong Menuju Kebaikan, Komunitas Segamubeng Bagikan 500 Bungkus Nasi

Nanang dan Mala bagikan nasi bungkus pada tukang becak. Sabtu 03/06/2023 (Foto: Wiradesa)

YOGYAKARTA – Setiap Sabtu pukul 05.15 WIB Komunitas Segamubeng Kotabaru bagikan makanan gratis kepada masyarakat Yogyakarta. Sekitar 500 bungkus nasi dibagikan setiap pekannya oleh relawan Segamubeng dengan berkeliling kota. Kegiatan ini telah berjalan sejak tahun 2017, diinisiasi oleh Romo Macarius Maharsono Probho SJ.

Kegiatan ini bertempat di Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru. Sebelum setiap kelompok membagikan nasi sesuai rutenya masing-masing, kegiatan dimulai dengan doa bersama dan penjelasan tentang masyarakat prioritas yang diberikan nasi bungkus seperti tuna wisma, pemulung, tukang becak, pengemis, tukang sapu dan orang terpinggirkan lainnya. Para relawan juga diminta untuk menjaga sikapnya.

Selanjutnya pembagian rute. Para relawan dapat memilih rute untuk membagikan nasi. Mulai dari jalan Solo, Tugu, jalan Magelang, jalan Kaliurang, Gejayan, UGM dan lain sebagainya. Rute yang panjang biasanya membawa nasi lebih banyak, sekitar 30 sampai 40 bungkus. Ada yang jalan kaki, naik motor dan banyak pula yang membagikannya dengan mobil.

Segamubeng adalah sebuah komunitas yang terbuka. Diikuti oleh masyarakat lintas agama dari yang muda hingga yang tua. Ada siswa, mahasiswa, OMK, warga setempat dan siapa saja yang ingin mengikut. Kegiatan ini adalah bentuk kolaborasi lintas agama dalam berbagi kasih dan kebaikan kepada masyarakat. “Semoga ini bisa menjadi berkah bagi mereka yang masih kekurangan,” jelas romo Mahar pada wiradesa.co.

Baca Juga:  Orang ‘Gila’ Berhasil Cetak Sawah di Lahan Kering

Nasi-nasi yang dibagikan bersumber dari donasi masyarakat umum. Kemudian disalurkan dalam bentuk nasi bungkus. Donasi dapat disalurkan melalui bu Yulia (0812-9379-0041) atau bu Helena (0878-3827-3838).

Selain berbagi, para relawan juga dianjurkan untuk sudi menghibur dan mendengarkan mereka yang mau bercerita. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kesusahannya dan dapat mengetahui hal darurat lainnya sehingga Komunitas Segamubeng dapat membantu. “Kita mulai bergerak di pagi buta seperti ini sebab pada waktu inilah mereka banyak yang memulai aktifitasnya. Dan berharap mereka yang belum sempat makan bisa sarapan di hari ini,” jelas bu Yulia.

Refleksi dan Sharing pengalaman setelah berbagi nasi. (foto: Wiradesa)

Setelah nasi semua habis terbagi, para relawan kemudian Kembali lagi untuk sarapan. Setelah menyantap makanan kegiatan ini ditutup dengan refleksi dan sharing bersama atas pengalaman yang didapatkan saat berbagi nasi. “Pengalaman pagi ini membuat saya dapat lebih bersyukur, masih banyak orang yang serba kekurangan di luar sana yang perlu kita bantu,” jelas Samuel (Mahasiswa Sanatha Dharma). Ia juga merasa iba saat melihat banyak sekali tuna wisma di pinggiran jalan Jogja. (Yuniar Avicenna)

Baca Juga:  UGM Terima Hibah Satu Unit Truk Hino Dutro dari PT HMMI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *