Maulid Nabi: Momen Gotong Royong dan Silaturahmi

 Maulid Nabi: Momen Gotong Royong dan Silaturahmi

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Ngrawan Kecataman Getasan Kabupaten Semarang. (Foto: Istimewa)

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan di Desa Ngrawan Kecataman Getasan Kabupaten Semarang. Setiap tahunnya bergilir ke masing-masing Dusun: Padan, Ploso, Tegalsari, Tanon dan Ngrawan. Tahun 2023 ini, Dusun Ploso yang mendapatkan jatah giliran sebagai tuan rumah.

Warga Ploso mendapat wewenang penuh dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan ini.

Persiapan sudah dilakukan selama satu tahun, paska peringatan Maulid Nabi di Dusun Padan. Warga Ploso melakukan musyawarah dalam menentukan konsep dan pemilihan pengisi acara. Anggaran untuk kegiatan ini dilakukan secara urunan oleh seluruh warga Desa Ngrawan.

Panitia peringatan Maulid Nabi Dusun Ploso, menggandeng grup Qasima: qasidah irama melayu Magelang, yang beralamatkan di Ngabean, Secang, Kabupaten Magelang. Bertemakan Nada dan Dakwah, Qasima bersama Ustadzah Mar’atus Sholikhah dari Banjarnegara.

Nama Qasima sangatlah tidak asing bagi penggemar musik dangdut religi khususnya wilayang Jawa Tengah. Grup yang dipimpin Ibu Hj. Sri Andariyah, S.Ag M.Ag berdiri sejak tahun 1984. Kini Qasima sudah mencapai generasi ke-4, semua personilnya perempuan-perempuan muda nan berbakat.

Terbukti nama besar Qasima dan Ustadzah Mar’atus Sholikhah menjadi magnet pada parayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar hari Minggu 8 Oktober 2023.

“Jamaah yang hadir diperkirakaan lebih dari 700 orang, hampir 1000,” ujar Ganjar, Kepala Dusun Ploso.

Penampilan Qasima menghibur jamaah pengajian. (Foto: Istimewa)

Acara dimulai pukul 13.00wib diiringi alunan sholawat dari Qasima, pembacaan ayat-ayat suci Al Quran oleh adik Zuma dan Fiki, sambutan panitia oleh Tri Sumilih, Kepala Desa Ngrawan Bapak Lungguh dan dilanjutkan tausiah oleh Ustadzah Mar’atus Sholikhah. Rekaman acara dapat disaksikan di channel youtube Rifa Vision TV.

Maulid Nabi bagi warga Desa Ngrawan adalah sebuah momen gotong royong dan silaturahmi. Semua berperan, Ibu-Ibu bagian dapur, bapak-bapak dan pemuda bertugas menyiapkan panggung, tenda, kursi dan tikar.

Baca Juga:  Hujan Deras, Empat Makam di Padukuhan Kuden Terancam Longsor: Warga Gotong Royong Membangun Bangket

Acara terbuka untuk umum, siapa saja boleh hadir untuk bersilaturahmi dan mendengarkan tausiah dari ustadzah.

Inilah ekosistem sebuah desa, guyup, rukun, tandang pakaryane. Semoga kita semua mendapatkan keberlimpahan rejeki dan syafaat. Aamiin. (*)

Redaksi

Mandirikan Desa Sejahterakan Rakyat

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

%d blogger menyukai ini: