SLEMAN – Malam tahun baru selalu disambut warga dengan kemeriahan, live musik, pesta kembang api, nongkrong dan makan bareng sembari menunggu detik-detik pergantian tahun. Tak jarang akibat terpusatnya konsentrasi masyarakat pada satu lokasi mengakibatkan kemacetan lalu lintas.
Menghadapi pesta malam pergantian tahun, Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji mengimbau warganya merayakan malam tahun baru dengan guyub rukun. Merayakannya secara bersama dengan tidak keluar dari kampung.
“Malam tahun baru, di Kota Yogya pasti padat. Wisatawan luar kota banyak yang datang ingin menikmati hiburan di Yogya. Kita sebagai tuan sebaiknya merayakan malam tahun di kampung sendiri tak perlu ikut keluar,” kata Reno kepada wiradesa.co, Kamis 28 Desember 2023.
Suasana perkampungan di Condongcatur pada malam tahun baru, kata Reno, tak kalah semarak. Banyak warga kampung di 211 RT, 64 RW dengan 18 padukuhan menggelar aneka pentas seni. Pagelaran musik, nonton bareng, makan-makan, melepas kembang api.
“Hiburan digelar warga secara mandiri di lingkup kecil, seperti di kelompok pemuda, kelompok pos ronda, tingkat RT. Seluruh kampung mengadakan kumpul-kumpul. Sambil kumpul-kumpul warga masak tongseng entok, bakar jagung lalu dimakan bareng-bareng. Secara khusus kami di kalurahan tak menggelar seremoni dan kegiatan apa pun. Karena berbagai kegiatan sudah difokuskan pada saat peringatan hari jadi ke-77 Kalurahan Condongcatur, belum lama ini,” ujar Reno.
Dirinya, imbuh Reno, bersama pamong, jogo boyo, linmas, relawan kampung siaga, dan relawan desa tangguh bencana (destana) akan bersilaturahmi sambang warga, keliling sambil patroli. Start dari Kantor Kalurahan Condongcatur. Di kompleks kalurahan juga didirikan posko induk dilengkapi mobil untuk patroli malam tahun baru, ambulance relawan destana.
“Mudah-mudahan 2023 berakhir dengan kebaikan dan menyambut 2024 dengan optimis. Tahun depan lebih banyak lagi kemajuan yang bakal kita capai,” harap Reno. (Sukron)
