Minuman Dawet Khas Ngentakrejo Terbuat dari Pati Onggok dan Tepung Aren

 Minuman Dawet Khas Ngentakrejo Terbuat dari Pati Onggok dan Tepung Aren

Slamet menuangkan minuman dawet khas Ngentakrejo dari dalam kendil untuk disuguhkan kepada para tamu hajatan manten di Salamrejo, Sentolo. (Foto:Wiradesa)

KULONPROGO-Minuman dawet, minuman khas yang ada di beberapa daerah. Di Banjarnegara kondang dawet ayu. Di Klaten minuman dawet Bayat pun tak kalah tenar.

Ternyata di Kulonprogo terdapat satu kalurahan yang bisa dibilang sebagai sentra dawet. Karena di kalurahan tersebut populasi pembuat dan pedagang dawet mencapai seratusan orang. Bahkan di kampung tersebut sampai terbentuk arisan pedagang dawet. Kalurahan di Kulonprogo yang warganya banyak menekuni usaha dawet yakni di Kapanewon Lendah tepatnya Kalurahan Ngentakrejo.

Salah satu pembuat dawet dari Ngentakrejo Slamet menceritakan, ia jualan dawet sejak 1985. Dia yang tinggal di Padukuhan Temben Ngentakrejo jualan dawet jawa di Pasar Clereng Pengasih tiap hari pasaran Wage dan Pahing. Sementara tiap pasaran Pon dan Kliwon dia gelar lapak dawet di Pasar Mudal Donomulyo, Nanggulan.

“Di Pasar Clereng bikin sekitar 300 porsi kalau di Pasar Mudal lebih sedikit sekitar 200 porsi. Satu gelas Rp 2500,” kata Slamet kepada wiradesa.co, Minggu 21 Mei 2023.

Sebagai pedagang dawet jawa, nama Slamet sudah banyak dikenal pelanggan. Pelanggan di utara Waduk Sermo, Kalibiru, Wates, Sentolo, dan Lendah banyak yang familiar dengan dawetnya. Sering pula manakala warga menggelar hajatan mantu, khitanan memesan dawet bikinan Slamet sebagai minuman suguhan bagi para tamu. Pesanan hajatan, menurut Slamet, dibandrol sesuai kebutuhan. Mau pesan berapa porsi dia tinggal melayani bikin sesuai jumlah pesanan.

“Umumnya pesanan hajatan di angka Rp 800 ribu. Setara 400 porsi cup gelas. Tetapi tetap dikasih bonus sekitar 25 cup gelas,” tuturnya.

Sering pula, warga yang menggelar hajatan mengambil dua paket seharga Rp 1,2 juta, cukup untuk menyuguh 1500 tamu. Meski kebanyakan pesan Rp 800 ribu namun Slamet tak menolak manakala ada yang mau pesan lebih sedikit. “Yang pesan Rp 400-500 ribu tetap dilayani,” imbuhnya.

Baca Juga:  Kedai Sayur 24 Sediakan Kebutuhan Dapur dan Pengantaran Gratis

Minuman dawet, dalam penyajiannya memakai gerabah kendil. Dituang ke gelas cup. Isi dawet terbuat dari tepung aren dan tepung onggok. Cara memasaknya diterangkan Slamet. Pati aren dan pati onggok dicampur air jadi adonan. Pati onggok takaran lebih banyak ketimbang pati aren. Setelah tercampur air, lalu disaring.

“Adonan onggok dan pati aren dimasukkan dalam air mendidih dan dimasak sampai mengental. Setelah agak dingin dicetak masuk ke air dingin di bawahnya dan sudah jadi,” jelasnya.

Pelengkap minum dawet ditambahi santan matang, pemanis juruh gula jawa, ditambah es batu sesuai selera. Santan dipilih dari kelapa yang tua yang kulitnya kering sehingga santannya tahan lama.

“Proses masak santan dipanaskan sekitar satu jam. Demikian juga juruh. Gula jawa dimasak tanak sekitar satu jam. Dengan pemasakan tanak, minuman dawet awet seharian. Semua bahan alami tanpa pewarna, pengawet dan tanpa pemanis buatan,” ujarnya. (Sukron) 

Redaksi

Mandirikan Desa Sejahterakan Rakyat

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

%d blogger menyukai ini: