KULONPROGO – Ada kuliner unik di Kalurahan Jatimulyo Kapanewon Girimulyo, Kulonprogo. Namanya dawet sambel. Olahan dawet sambel dibikin warga di Padukuhan Sokomoyo, Gunung Kelir, Banyunganti dan Beteng.
Salah satu pembuat dan penjual dawet sambel khas Jatimulyo, Andri Suhandri menuturkan, olahan dawet sambel terbuat dari bahan baku tepung ganyong dan tepung aren.
“Dawet sambel terbuat dari tepung ganyong dan tepung aren. Komposisinya 70 persen tepung aren 30 persen tepung ganyong,” kata Andri, ditemui di rumahnya di Padukuhan Sokomoyo, Selasa 28 November 2023.
Cara memasak dawet sambel dituturkan Andri. Panaskan air hingga mendidih di dalam ketel lalu kedua jenis tepung dilarutkan bersama. Panaskan larutan tepung dengan air mendidih di atas bara api. Terus aduk hingga mengental menjadi cendol sekitar 15 menit.
Sesudah mengental, cetak cendol pakai ayakan tradisional. Bagian bawah ayakan sediakan air dingin buat menampung cendol yang masih hangat. Untuk kuah dawet memakai legen yang dipanaskan sebelum menjadi gula jawa.
“Kuahnya manis ada asam-asamnya karena terbuat dari legen yang dipanaskan. Untuk toping memakai tahu kuning goreng diiris tipis. Tambah taburan irisan bawang merah goreng bersama irisan kelapa yang diiris tipis dan digoreng serta bumbu lain seperti garam, cabai yang diulek secukupnya. Taburkan juga kecambah,” terang Andri.
Satu porsi dawet sambel dihargai Rp 5 ribu. Selain melayani pesanan, Andri sering jualan di Pasar Cublak. Jajanan dawet sambel memang unik. Lebih unik lagi olahan dengan citarasa manis, gurih dan pedas ternyata telah masuk dalam warisan budaya tak benda Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan sejak 2019. (Sukron)