KULONPROGO – Daging lidah buaya bisa diolah menjadi aneka produk, utamanya produk pangan dan produk kecantikan. Dengan pengolahan sederhana, daging lidah buaya dapat dijadikan minuman nata de aloe dan cendol dawet lidah buaya.
“Cara pembuatan nata de aloe dan cendol dawet lidah buaya gampang. Rasanya pun enak. Asal cara mengolahnya benar rasanya tak akan pahit,” kata Wiwit Suroto, petani dan pengolah lidah buaya.
Ditemui wiradesa.co pada Kamis 4 November 2021, Wiwit menjelaskan secara ringkas bagaimana cara memasak nata de aloe dan cendol dawet lidah buaya. Pemetikan daun (pelepah) lidah buaya mesti dilakukan dengan benar, gores sedikit bagian pangkal pakai pisau lalu putar sampai lepas dari tangkai.Salah potong saat panen akan menyebabkan celah bagi masuknya bakteri ke daging lidah buaya sehingga lidah buaya cepat busuk.
Setelah dipanen, tiriskan pelepah lidah buaya. Agar getah kuning lidah buaya keluar, cara meniriskan, letakkan bagian pangkal pada bagian bawah. “Tiriskan berdiri. Getah akan mengalir keluar ke bawah. Getah kuning harus keluar semua, bila tidak hilang maka produk olahan akan terasa pahit,” tuturnya.
Setelah ditiriskan satu malam, dan getah kuning sudah keluar, saatnya mulai memotong dan melepas bagian kulit. Kuliti bagian depan, belakang, buang duri di kanan dan kiri. Lalu daging lidah buaya dipotong dadu. Bersihkan lendir- lendir kasih sedikit garam, cuci pada air mengalir.
“Setelah lendir hilang, rendam selama delapan jam. Tiriskan. Kemudian seperti masak mie. Panaskan atau rebus potongan daging lidah buaya sekitar lima menit. Untuk jadi minuman cendol dawet lidah buaya tinggal tambahkan santan, air gula jawa, es batu,” terang Wiwit. Pada pembuatan nata de aloe, proses hampir sama. Hanya saja setelah direbus lima menit tambahkan air, gula pasir dan esen rasa leci. Jadilah nata de aloe.
“Cendol dawet lidah buaya dipasarkan dengan harga Rp 4 ribu segelas sedangkan nata de aloe Rp 6 ribu satu kemasan botol 330 ml,” kata Wiwit. (Sukron)