KALIBAWANG – Tarjih Muhammadiyah menghasilkan sejumlah keputusan, antara lain jika sakit harus sabar, ridho kepada ketetapan Allah. Ada tiga tingkatan kesabaran, yakni menata hati, menahan lisan, dan menjaga dari perbuatan tidak baik.
Ustadz Darmanto dari PDM Kulon Progo sebagai pemateri Pengajian Ahad Pahing PCM/PCA Kalibawang di Masjid Al Muktar Dekso, Ahad 5 Januari 2025, menjelaskan Muhammadiyah mengeluarkan 3 produk yang mempunyai konsekwensinya masing-masing, yakni Wacana, Fatwa, dan Putusan.
Produk Wacana, berupa hasil pemikiran yang terpublikasikan melalui artikel, tulisan, dan buletin, serta penerbitan lain. Hukumnya mubah. Kemudian Fatwa, hasil dari forum musyawarah di Majelis Muhammadiyah. Hukumnya Sunah. Selanjutnya Putusan, warga Muhammadiyah wajib mengikuti atau menjalankan.
Salah satu keputusan Muhammadiyah yang disampaikan Ustadz Darmanto pada pengajian bertema “Tarjih Muhammadiyah”, terkait dengan kesabaran. “Jadi Tarjih Muhammadiyah memutuskan jika sakit harus sabar, ridho kepada ketetapan Allah,” jelas Ustadz Darmanto.
Mengutip Hadist Abu Hurairah, Rasulullah bersabda “Barang siapa sakit pada suatu malam jika ia bersabar dan berserah diri kepada Allah maka dia kembali suci seperti saat dilahirkan ibunya”.
Sabar itu ada 3 tingkatan, yakni pertama, menata hati dengan berkeyakinan pada Allah. Kedua, menahan lisan dari mengeluh, dan ketiga, menjaga anggota badan kita dari hal-hal yang tidak baik. Misalnya merobek, menampar, dan memukul orang lain.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Darmanto mengajak para jamaah Pengajian Ahad Pahing, untuk selalu mensyukuri nikmat Allah, dan terus memohon agar diberikan kemudahan dalam mengerjakan ibadah. “Menjauhi larangan Allah akan diberikan kemudahan,” tegas Ustadz Darmanto.
Ketua MT PCM Dekso, Slamet Sulbani, mengemukakan Pengajian Ahad Pahing pada Ahad (5/1/2025) di Masjid Al Muktar Dekso dihadiri para Pengurus PCM dan PCA Dekso, Pengurus PRM dan PRA se-PCM Dekso, Ortom dan lembaga di bawah naungan PCM Dekso, serta warga dan simpatisan Muhammadiyah di lingkungan PCM Dekso dan sekitarnya. (Ono)
