BANYUMAS – Paguyuban Warga Keturunan Tionghoa (PWKT) Kabupaten Banyumas membagikan 1.400 paket sembako di Kecamatan Kemranjen dan Kecamatan Somagede, keduanya di Kabupaten Banyumas, kemarin.
Namun, berbeda dengan penyaluran baksos PWKT Peduli Sesama di 21 kecamatan sebelumnya. Kali ini tim menerapkan sistem perwakilan untuk warga penerima manfaat. Hal itu dilakukan untuk mengurangi kerumunan orang.
Ketua PWKT Banyumas Tanto Fermanto menjelaskan, perubahan sistem pendistribusian ini dilakukan dengan pertimbangan kondisi pandemi yang saat ini terjadi. “Jika pada bulan-bulan sebelumnya penyaluran bisa secara langsung ke warga penerima manfaat, maka untuk kali ini penyaluran cukup melalui perwakilan,” jelasnya.
Menurutnya, hal ini untuk mengurangi kemungkinan penyebaran virus varian Omicron yang diketahui bersama lebih mudah menyebar dalam kerumunan.
“Teknisnya, desa/kelurahan mengirim perangkat desa untuk mengambil paket sembako di titik penyaluran. Yakni di masing-masing kecamatan,” ujarnya.
Sebelumnya, tim dari PWKT akan melakukan verifikasi data warga penerima manfaat melalui fotokopi KTP atau Kartu Keluarga (KK). Hal itu guna memastikan jika penerima bantuan telah sesuai dengan data base yang dikirmkan oleh Dinas Sosial dan Pemberdayaan Desa Banyumas.
“Perwakilan masing-masing desa jumlahnya maksimal tiga orang. Dengan menerapkan prokes ketat, masker yang benar dan handsanitizer,” lanjutnya.
Salah satu perwakilan Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen Munjilatun mengatakan, jika penyaluran paket sembako akan langsung dilakukan. Ia mengungkapkan, di saat pandemi seperti ini warganya sangat membutuhkan bantuan karena banyak dari mereka yang belum bisa bekerja akibat pandemi Covid-19 dan Omicron.
“Saya mewakili warga Kebarongan penerima bantuan sembako mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Semoga menjadi berkah,” kata Munjilatun. (Prima Intan DI)
