JAMU dari ramuan tanaman herbal banyak khasiatnya. Manfaatnya selain membuat tubuh menjadi bugar, juga menyembuhkan berbagai penyakit. Namun, yang perlu diketahui, jamu bukan obat. Ada syarat mengonsumsinya agar jamu bisa mujarab.
“Jamu itu bermanfaat bagus sekali, sing penting mantep, bertahap, soalnya jamu beda dengan obat,” jelas Murjiyati (52 tahun), perajin jamu asal Padukuhan Kiringan, Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu 11 Januari 2023.
Menurut Murjiyati, manfaat jamu itu banyak. Misalnya untuk meningkatkan stamina atau vitalitas para lelaki, ramuan jamunya terdiri dari jahe merah, beras kencur, madu, jeruk nipis, sprite satu sendok, mrica, dan kuning telur dua butir.
Selanjutnya untuk menyuburkan kandungan dengan minum jamu uyup-uyup. Ramuannya dari empon-empon, antara lain temu lawak, kunir, dan bahan lainnya sebagai penyegar. “Bagi mbak-mbak yang mau hamil, silahkan meminum jamu uyup-uyup. Minum yang rasanya manis, tak boleh yang pahit,” ujar Murjiyati.
Namun, Murjiyati, perajin jamu yang sudah berjualan jamu selama 37 tahun ini selalu mengingatkan jamu itu bukan obat. Meminum jamu itu syaratnya ada dua, pertama mantep dan kedua bertahap. Jadi harus yakin, tidak boleh ragu-ragu, dan minumnya secara rutin dengan waktu yang relatif lama.
Ada seorang ibu, warga Blawong, sudah 7 tahun perkawinan belum hamil. Setelah minum jamu uyup-uyup secara rutin, terus menerus, selama beberapa bulan, akhirnya bisa hamil. Tapi perajin jamu juga menyarankan agar suami istri, makannya ditata, kesehatannya dijaga, berolahraga, suami tidak merokok, tidak minum alkohol. Istri tidak makan nangka, durian, tape, dan saos.
Untuk orang yang terkena asam lambung, perajin jamu menyarakan untuk minum jamu dengan ramuan kunir putih, temu lawak, madu, dan kuning telur. Harga jamunya cuma Rp 5.000. Jika diminum secara rutin setiap hari, asam lambungnya bisa sembuh. “Kalau pertama minum, terus perut terasa sakit, itu tidak apa-apa. Itu reaksi positif dari jamu,” jelas Murjiyati.
Jadi syarat pertama minum jamu itu harus yakin atau mantep, jika penyakit atau keluhan sakit pada tubuhnya bisa sembuh. Jika tidak yakin, perajin jamu menyarankan tidak usah minum jamu. “Saya ini penjual jamu, senang kalau ada pembeli. Tapi kalau pembelinya tidak yakin sembuh, lebih baik tidak usah beli jamu,” kata Murjiyati.
Kemudian syarat kedua, jamu harus diminum secara rutin. Tidak boleh hari ini minum jamu, terus hari kemudian tidak minum. Jamu beda dengan obat. Kalau obat, jika resepnya cocok minum obat terus sembuh. Tapi kalau jamu, perlu waktu untuk bugar. Jadi bertahap dan dikonsumsi secara rutin.
Bahan Jamu
Ada berbagai jenis tanaman herbal yang menjadi bahan baku jamu. Selain jenis empon-empon juga ada rempah-rempah. Bahan jamu itu, antara lain kencur, jahe, kunir, temu lawak, kunir putih, temu ireng, kunir manga. Kemudian pace, bunga telang, kelor, sere, secang, sambiloto, cengkeh, dan kapulaga.
Sedangkan daun-daunan yang bisa dijadikan bahan ramuan jamu, antara lain daun cengkeh, bungasari, daun papaya, daun pegagan, daun jati cina, daun meniran, daun ceplukan, daun cocor bebek, daun gondo ruso, daun salam, dan daun benalu. Selanjutnya ada kayu manis, brotowali , temu, kunci, masih banyak lagi bahan jamu.
Berbagai jenis tanaman herbal, baik tanaman empon-empon maupun tanaman rempah manfaatnya bagus sekali bagi tubuh. Khasiatnya, antara lain menjadikan badan menjadi bugar, stamina tinggi, menyuburkan kandungan, dan menormalkan fungsi organ tubuh. Namun ada syarat untuk mengonsumsi jamu. Syaratnya ada dua, yakni yakin dan rutin. (Kang Ono)
