Alumni Umroh Alaziz Kulonprogo Bantu Korban Banjir Longsor Aceh Sumatera

Usai pengajian di Masjid Agung Wates Kulonprogo, Ahad (14/12/2025), sebagian alumni Umroh Alaziz Kulonprogo memanfaatkan momentum untuk foto bersama. (Foto: Wiradesa)

KULONPROGO – Alumni Umroh Alaziz Kulonprogo mengumpulkan donasi untuk disumbangkan kepada para korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).

Sumbangan itu dikumpulkan saat para alumni umroh menggelar pengajian di Masjid Agung Wates Kulonprogo, Ahad Pagi 14 Desember 2025. “Hasil infaq pada pengajian hari ini, semuanya akan kami sumbangkan ke Aceh dan Sumatera,” ujar H. Basuki, Ketua Alaziz Kulonprogo mengawali pengajian rutin.

Pengajian rutin, Ahad Pagi kemarin, pengurus Alumni Umroh Alaziz Kulonprogo menghadirkan narasumber Ustadz Alip Mulyono. Di hadapan 137 orang jamaah alumni umroh, Ustadz Alip mengingatkan para jamaah jangan sekali-kali menyekutukan Allah.

Perbuatan syirik atau menyekutukan Allah itu menghancurkan amal sholeh yang telah dilaksanakan. Tindakan minta sesuatu, baik harta benda, maupun keselamatan, kepada selain Allah itu menghapus pahala yang selama ini didapatkannya.

“Perbuatan syirik itu menghapuskan pahala. Entek pahalane,” tegas Ustadz Alip Mulyono. Maka jangan sekali-kali mencampurkan antara iman dan kedzaliman. Dzalim itu syirik. Menyekutukan Allah itu akan menghapuskan pahala atau menghilangkan pahala yang didapatkan dari keimanan seseorang.

Baca Juga:  Keluarga, Kunci Penting Penanganan Klitih
Ustadz Alip Mulyono menjadi narasumber pengajian Alumni Umroh Alaziz. (Foto: Wiradesa)

Dengan versinya, Ustadz Alip mengajak para jamaah alumni umroh untuk terus mendekatkan diri dan menjalankan perintah Allah SWT, dengan panduan TAQWA. Kata TAQWA itu menurutnya, singkatan dari Tangguh, Amanah, Qonaah, Wajib, dan Amal.

“Tangguh dalam mencari rezeki yang halal. Amanah itu jujur, bisa dipercaya. Qonaah menerima apapun hasilnya. Bahasa jawane, nrimo ing pandum. Kemudian Wajib itu keharusan dalam menjalankan ibadah, dan menjalankan Amal yang ikhlas,” jelas Ustadz Alip.

Kunci ikhlas itu sederhana dan mudah dijalankan bagi orang yang berilmu. Ilmunya, semua itu titipan Allah. Harta benda, jabatan, anak, dan semua yang ada di dunia ini milik Allah. Pada saatnya akan kembali ke Sang Pemilik. “Kita itu hanya dititipi, jadi kalau diminta oleh yang menitipi, maka ya harus dikasihkan, dikembalikan, ikhlas,” papar Ustadz Alip.

Pada kesempatan itu, Ustadz Alip berkali-kali mengingatkan para jamaah umroh untuk tidak meninggalkan sholat, apapun situasi dan kondisinya. Karena sholat itu perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kehendak Allah itu pasti terbaik.

Baca Juga:  UGM Juara Umum Pimnas 2023
Ibu-ibu alumni umroh Alaziz saat mengikuti pengajian di Masjid Agung Wates Kulonprogo, Ahad (14/12/2025). (Foto: Wiradesa)

Di akhir pengajian, Ketua Alumni Umroh Alaziz Kulonprogo, Barjo, mengumumkan infaq pengajian pada Ahad 14 Desember 2025 terkumpul Rp 2.190.000. Semua infaq akan disumbangkan untuk meringankan beban para korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Jumlahnya memang tidak seberapa, tetapi kepedulian para alumni umroh Alaziz terhadap sesama, apalagi dengan orang yang baru mendapat cobaan, itu luar biasa, tak ternilai dengan uang. (Ono)

Tinggalkan Komentar