Bersepeda Mengunjungi Sentra Kerajinan Serat Alam dan Kuda Lumping di Salamrejo

 Bersepeda Mengunjungi Sentra Kerajinan Serat Alam dan Kuda Lumping di Salamrejo

Zaki Daris Arhan(kiri) didampingi Edy Cahyono. Zaki berkunjung ke basecamp Komunitas Wisata Hijau Lestari Karangwetan Salamrejo dan memilih sepeda MTB buat jalan-jalan ke sentra anyaman serat alam. (Foto: Wiradesa.co)

KULONPROGO – Mengunjungi sentra kerajinan serat alam dan kerajinan kuda lumping serta topeng cepet, yang etnik dan tradisional di Kalurahan Salamrejo dapat ditempuh sembari nyepeda MTB menikmati suasana ndeso. Tak butuh waktu lama dan tak terlalu menguras tenaga, kunjungan ke dua lokasi bisa rampung dalam tempo relatif singkat sekira satu jam.

Bersepeda ke sentra kerajinan serat alam dan perajin topeng serta kuda lumping di Salamrejo dilakukan Zaki Daris Arhan, warga Gamping, Sleman. Zaki memulai perjalanan bersepeda dari basecamp Komunitas Wisata Hijau Lestari di Padukuhan Karangwetan. Tersedia sepuluh sepeda MTB siap pakai yang dapat disewa. Didampingi Sukron Makmun dan Edy Cahyono dari Komunitas Wisata Hijau Lestari, Zaki mengikuti perjalanan menuju Padukuhan Dhisil. Sekitar 350 meter dari basecamp. Meski relatif pendek, rute yang agak menanjak membuatnya sedikit ngos-ngosan.

Di Kerajinan anyaman serat alam Yu Payem, Zaki ditemui Yu Payem, sang owner. Yu Payem menjelaskan usaha anyaman serat alam mempekerjakan ratusan orang penganyam rumahan. Dia memulai usaha pembuatan produk home dekor dari bahan untaian gedebok pisang, serat gebang dan lainnya sejak 2017. “Dulu mulai sepulang dari Palangkaraya. Produknya bervariasi. Datang ke sini bisa melihat proses finishing, dan displai produk jadi siap kirim,” kata Yu Payem sembari menerangkan bahan-bahan serat alam tak mampu dipasok dari penyedia di kawasan DIY. Bahan baku harus didatangkan dari luar daerah khususnya Jawa Timur.

Zaki sengaja datang berkunjung pada Rabu 2 Agustus 2023 selain buat jalan-jalan berwisata dia berniat mengambil konten video untuk akun YouTube yang dikelolanya.

“Kerajinan serat alam sangat menarik. Kerajinan serat alam juga sangat ikonik. Khas sebagai produk kerajinan Salamrejo. Menariknya, banyak banget warga Salamrejo yang terlibat dalam usaha ini. Hanya saja mereka mengerjakan anyaman di rumah masing-masing,” ujar Zaki.

Baca Juga:  Welizent Cycling Community, Kompak Bersepeda Imunitas Terjaga
Sentra kerajinan serat alam Yu Payem salah satu destinasi wisata sepeda di Salamrejo. (Foto: Wiradesa)

Zaki pun terkesan ketika diajak Edy Cahyono ke perajin topeng dan kuda lumping milik Wasito di Padukuhan Kidulan. Di tempat Wasito, kerja kreatif pembuatan kuda kepang, barongan dapat dijumpai setiap saat. Khusus topeng dapat dilihat proses awal hingga finishing. “Kerajinan macam ini pasti sangat menarik bagi kunjungan wisatawan. Khususnya wisatawan mancanegara,” ujar Zaki.

Zaki mengaku takjub dan terkesan dengan perjalanan bersepeda rute pendek di dua padukuhan di Salamrejo. Pulang menuju basecamp menyusuri rute tengah sawah yang terbelah jalan cor. Sayangnya, pemandangan hamparan padi menghijau atau padi menguning tak dapat ditemui lantaran petani setempat baru saja panen dan saat ini petani baru mulai bertanam jagung.

Untuk dapat berwisata sepeda di Salamrejo, wisatawan terlebih dahulu harus menuju basecamp Komunitas Wisata Hijau Lestari di Padukuhan Karangwetan RT 20 Kalurahan Salamrejo, Sentolo. Selain destinasi kerajinan, anyaman serat alam, topeng dan kuda lumping, pelancong bisa diarahkan ke sanggar seni wayang menak, kuliner tempe sengek, sentra wingko dan bakpia. Paket wisata lain berupa jemparingan, camping ground dan wisata religi.

Wisata sepeda dibandrol Rp 50 ribu perorang. Fasilitas yang didapat berupa satu unit sepeda, snack juga guide. (Sukron)

Sukron Makmun

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

%d blogger menyukai ini: