KEBUMEN-Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tirtajaya di Desa Aditirto Kecamatan Pejagoan terbentuk sejak 2016. Dengan kepengurusan tiga orang. Baru pada 2020 kepengurusan baru dibentuk kembali. Pengawas BUMDesa Aditirto Sadili menuturkan, pembentukan pengurus baru awalnya belum tahu arah dan mau apa di BUMDesa.
“Di pertemuan pertama, tak seluruh pengurus hadir. Yang hadir pun belum tahu arah atau angan-angan seperti apa saat mau mengelola BUMDesa,” kata Sadili kepada wiradesa.co, Minggu 14 Mei 2023.
Dari 25 orang, pandangan pun bervariasi bahkan cenderung kacau. Tak sedikit yang terkesan asal berangkat. “Kumpul karena semangat dan kadung tercatat sebagai pengurus BUMDesa. Asal jalan dulu. Awalnya kami melangkah terseok-seok,” imbuhnya.
Sadili menyampaikan, diskusi dan obrolan perihal BUMDesa terus digalakkan. Obrolan dan diskusi diarahkan agar membawa maslahat bagi sesama. Usaha BUMDesa awalnya hanya fotokopian dan sebelum 2020 masih dikelola petugas dari pemerintah desa.
Lokasi gedung BUMDesa di Aditirto menempati bekas rumah dinas bidan. Di masa pandemi Covid-19, BUMDesa di Aditirto ikut berperan penyalur sembako bagi warga. Dan beroleh selisih keuntungan dari kegiatan tersebut.
“Setelah itu kami masih berembuk, fokus penguatan struktural. Ada untung dari peran sebagai penyalur sembako juga. Usahanya fotokopi, dan warung masih jalan. Di sisi lain sudah ada pengurus bagaimana kami dapat pemasukan buat yang nunggu,” imbuhnya.
Pengurus BUMDesa Tirtajaya Aditirto, lanjut Sadili, dia arahkan agar terus ngangsu kawruh ke berbagai pihak. Kegiatan terbaru, BUMDesa Tirtajaya ikut aktif berperan pada program ketahanan pangan penanaman hortikultura, pisang, ternak kambing ‘Manfaat Farm’, kelompok ikan, penanaman alpukat. “Masing-masing kelompok dibikinkan grup WA untuk memantau perkembangan dan persoalan yang dihadapi untuk kemudian dipecahkan bersama,” pungkasnya. (Sukron)