ANEKA jajanan berat menjadi favorit para pembeli di Pasar Senja kawasan Pasar Sentolo Baru, Kulonprogo. Bakmi, nasi goreng, pecel lele, beberapa pilihannya.
Letak di jalur utama Yogya Wates, sangat strategis. Para pedagang makanan minuman di Pasar Senja, kebanyakan mereka yang dulu terdampak pandemi Covid. Akibat kena PHK, pengurangan tenaga kerja, atau diliburkan dari pekerjaan.
Pengelola Pasar Senja Oki Saputra mengatakan, Pasar Senja mulai buka pertama kali 26 Februari 2021. Belasan pedagang yang buka lapak warung tenda semua sedia makanan dan minuman. Guna mengantisipasi persaingan yang tidak sehat, diberlakukan aturan maksimal dua pedagang untuk satu jenis makanan. Waktu buka mulai 15.00-03.00.
“Makanan yang ditawarkan beda-beda. Pedagang juga terbuka tidak hanya dari sekitar Sentolo. Asal mereka menaati aturan dipersilakan. Jumlah lapak total ada 32 kapling. Kapling yang terpakai baru diisi belasan pedagang,” sambung Oki, Kamis 21 Maret 2024.
Satu lapak tiga kali tiga meter dikenakan tarif retribusi Rp 5000 per buka. Dipungut tiap hari oleh pengelola. Sejak buka sampai sekarang terbilang eksis. Hanya saja saat dilakukan pengaspalan jalan raya depan pasar selama enam bulan pedagang susah berjualan lantaran akses jalan menuju pasar terganggu.
“Pembeli di pasar senja kami menyasar para pengguna jalan bukan masyarakat sekitar. Uang retribusi yang didapat selain untuk operasional pengelola Pasar Senja (kebersihan, listrik, keamanan) sisa disetor ke Bumdesa Danareja Mandiri Salamrejo dan ke Dinas Perdagangan dan Industri Kulonprogo,” ungkapnya.
Oki menambahkan, saat ini pengelola belum menyiapkan perencanaan dan pengembangan. Adapun kelengkapan fasilitas yang dibutuhkan pembeli dan pedagang diantaranya fasilitas kamar mandi dan toilet. Sedangkan tempat menyimpan tenda dan gerobak sudah tersedia. (Sukron)
