SLEMAN – Sejumlah kriteria menjadi kalurahan mandiri budaya ada pada Kalurahan Condongcatur. Hal itu diungkapkan Panewu Depok Wawan Widiantoro S.IP M.PA di sela acara Malam Tirakatan Hari Jadi ke-77 Kalurahan Condongcatur, Senin 25 Desember 2023.
Karena itu, Wawan berharap pada 2024 Condongcatur dapat menjadi Kalurahan Mandiri Budaya.
Kalurahan Condongcatur, sambung Wawan, sangat layak menjadi Kalurahan Mandiri Budaya karena telah memenuhi 4 kriteria. Pertama Condongcatur sebagai Desa/Kalurahan Entrepreneur (semua kegiatan kegiatan di Condongcatur telah menumbuhkan ekonomi lokal seperti UMKM dan Condongcatur paling banyak UMKM-nyya se- Kabupaten Sleman yaitu mencapai 10%-nya). Yang kedua Condongcatur punya Desa Wisata (Green Kayen) dan tinggal dikembangkan lagi. Selanjutnya yang ketiga Condongcatur sudah termasuk Desa Prima (Perempuan Maju Mandiri, saat ini Condongcatur punya banyak perempuan pamong). Keempat Condongcatur sebagai Desa Budaya (terdapat kelompok-kelompok seni budaya seperti jatilan, karawitan, tari, hadroh dsb).
“Saya akan mengawal Condongcatur menjadi Desa/Kalurahan Mandiri Budaya sehingga dapat meraih bantuan Danais sebesar 3,5 miliar,” ucap Wawan.
Konsep desa/kalurahan mandiri budaya melibatkan penguatan kegiatan ekonomi berbasis lokal yang menghargai warisan budaya, seperti kerajinan tradisional, pertanian organik, dan pariwisata berkelanjutan. Juga mencakup pendidikan tentang tradisi lokal, pelestarian lingkungan, serta keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan di desa.
Desa/Kalurahan Mandiri Budaya berfokus pada upaya meningkatkan kemandirian desa dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan tradisi yang unik. Dengan pendekatan ini, diharapkan kalurahan-kalurahan dapat berkembang secara berkelanjutan sambil memelihara identitas dan kekayaan budaya mereka. Termasuk dalam pengembangan keterampilan lokal, pemakaian teknologi yang sesuai, serta promosi keberlanjutan lingkungan untuk menciptakan desa/kalurahan yang seimbang dan berkembang.
Pada malam tirakatan seluruh yang hadir menikmati hidangan sega gudangan. Penyajian sega gudangan ayam jawa digilir dan pada malam tirakatan ini dari Padukuhan Soropadan sedangkan sinoman dari staf dan Karangtaruna Bhaktiloka. (*)