Kampung Inggris Pare Menjadi Kawasan Eduwisata

 Kampung Inggris Pare Menjadi Kawasan Eduwisata

Kampung Inggris Pare (Foto: Istimewa)

KEDIRI – Kampung Inggris Pare akan dikembangkan menjadi kawasan eduwisata. Pemerintah Kabupaten Kediri telah menggelontorkan anggaran Rp 50 miliar untuk perbaikan infrastruktur dan fasilitas lain penunjang pariwisata.

Keberadaan Kampung Inggris Pare tidak lepas dari usaha Kalend Osein. Jebolan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, ini mengawali usaha kursus Bahasa Inggris Bernama Basic English Cource (BEC) di Desa Tulungrejo.

Awalnya di Desa Tulungrejo hanya terdapat satu lembaga kursus Bahasa Inggris, yakni Basic English Course (BEC). BEC berdiri tanggal 15 Juni 1977. Didirikan oleh Kalend Osein, lembaga inilah yang menjadi pionir berdirinya Kampung Inggris di Pare, Kediri.

Kampung Inggris Pare (Pare English Village) adalah sebuah julukan bagi suatu perkampungan yang terletak di sekitar Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, Jalan Kemuning di Desa Tulungrejo dan Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jatim.

Perlahan-lahan lembaga kursus di Pare semakin bertambah jumlahnya dan membentuk suatu perkampungan. Saat ini, tercatat lebih dari 160 lembaga kursus yang ada di Kampung Inggris. Sehingga lingkungannya seperti kampus yang banyak pelajar dan mahasiswa.

Perkampungan tersebut berkembang menjadi tempat belajar Bahasa Inggris. Sebagai tempat belajar, pemandangan keseharian di Kampung Inggris Pare tak ubahnya seperti kompleks pelajar. Didominasi oleh hiruk pikuk aktivitas orang-orang yang sedang belajar khususnya pada saat musim liburan.

Kampung ini tidak kalah ramai dengan tempat-tempat wisata karena banyaknya pelajar, mahasiswa, pekerja maupun masyarakat umum yang mengisi waktu liburan untuk belajar sambil berwisata. Orang-orang yang belajar di Kampung Inggris tidak hanya dari Indonesia melainkan juga dari mancanegara seperti Malaysia, Thailand, Timor Leste, dan lainnya.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memprogramkan Kampung Inggris Pare menjadi kawasan eduwisata. Perbaikan fasilitas penunjang obyek wisata dilakukan karena potensi Kampung Inggris Pare yang cukup besar.

Baca Juga:  Baru Tujuh OPD Jalin Kerjasama Legal Asistensi dengan Kejari Purbalingga

Sebelum pandemi, pengunjung Kampung Inggris Pare mencapai 600.000 orang per tahun. Kampung Inggris ini belum dikelola dengan baik sehingga tidak bisa bersaing dengan kota wisata lain seperti Kota Batu. Wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu mencapai 1.000.000 per tahun.

Jika dikelola dengan baik, kelak Kampung Inggris Pare akan bisa bersaing dengan Kota Wisata Batu. “Harapannya, begitu Kampung Inggris dikelola dengan baik, maka nanti bisa paling nggak, ya ngejar (target pengunjung) Kota Batu lah nanti,” kata Mas Dhito, panggilan akrab Bupati Kediri, Senin 25 April 2022.

Terpisah, pelopor Kampung Inggris Kalend Osein menyebutkan perbaikan kawasan tempat usahanya sudah mulai dirasakan dari aspek infrastruktur jalan. Perbaikan jalan sudah dirasakan manfaatnya.

Tak hanya sektor infrastruktur, lanjut Kalend, perhatian Mas Dhito juga terlihat di sektor lain. Bupati Kediri juga tengah merintis Forum Kampung Bahasa (FKB) di Kampung Inggris. “Bupati sudah berpikir ke depan,” ujar Kalend.

Dengan adanya FKB, nantinya pelajar dan mahasiswa yang datang ke Kampung Inggris juga bisa belajar Bahasa lain, seperti Bahasa Arab, Perancis, dan sebagainya. Kampung Inggris merupakan tempat yang baik untuk mengisi liburan sekolah. Para siswa bisa beajar, sambil berwisata. (*)

Redaksi

Mandirikan Desa Sejahterakan Rakyat

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

%d blogger menyukai ini: