BANTUL- Simpul Iman Community gelar nonton dan diskusi film. Kegiatan ini merupakan bentuk respons komunitas dalam menanggapi isu ketegangan Palestina dan Zionis Israel.
Film Unorthodox menceritakan tentang seorang perempuan yang kabur sebab merasa terkekang dengan tradisi Yahudi yang dipegang teguh oleh keluarga mempelai pria. Film ini dipilih sebab menyorot banyak detail tradisi dan aktivitas umat Yahudi.
Kegiatan ini digelar di Wiyoro The Residence Banguntapan Bantul tepatnya di kantor Pewarta Peduli Desa, Minggu 19 November 2023, dimulai pukul 13.00 WIB. Dinarasumberi oleh Ahmad Shalahuddin dan Ruwaidah. Para alumni Simpul Iman yang sudah melalang buana mempelajari dan berinteraksi dengan banyak umat lintas agama.
“Kita sudah banyak melihat penindasan Zionis Israel kepada Palestina. Demonstrasi dan gerakan-gerakan membela Palestina sudah banyak digaungkan. Simpul Iman saat ini mencoba belajar dan melihat lebih dalam tradisi Yahudi melalui Film ‘Unortodox’ ini,” ungkap Nanang, mewakili Komunitas Simpul Iman.
Selain anggota komunitas, kegiatan ini juga dibuka untuk umum. Beberapa audiens juga berasal dari luar Simpul Iman Community. Kegiatan diawali dengan menonton film bersama. Selanjutnya adalah sesi sharing dan diskusi.
Menurut Ahmad, Yudaisme memiliki banyak aliran baik secara Teologi, Pemikiran maupun asal diasporanya. Ortodhox adalah salah satu aliran Teologi dan Zionis (Sekuler) merupakan salah-satu aliran pemikiran dalam Yudaisme. Secara diaspora Azkenazhi merupakan Yahudi yang tinggal di Eropa.
Sulitnya mendapatkan literasi Yudaisme, para audiens terlihat antusias saat maraton tiga episode film. Sesi diskusi terlihat asik dan interaktif. Kegiatan dipungkasi menjelang adzan Maghrib.
“Diskusi Film ini cocok menjadi pengantar dalam mendalami Yudaisme lebih lanjut. Dari sini kita dapat memahami peta umat Yahudi. Kelompok Yahudi Zionis yang sedang ramai bisa kita pelajari di sesi khusus selanjutnya,” ujar Ruwaida, seorang Narasumber kepada Tunggal.co.
ia juga berbagi pengalamannya saat berinteraksi dengan berbagai kelompok Yahudi termasuk saat sedang di Maroko. (Yuniar Avicenna)